Daerah

Muslimat NU Kota Semarang Didorong Respons Program Pemkot

Kam, 11 Maret 2021 | 06:00 WIB

Muslimat NU Kota Semarang Didorong Respons Program Pemkot

Konfercab Muslimat NU Kota Semarang, Jateng (Foto: NU Online/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online  
Dewan Pakar Muslimat NU Kota Semarang Eva Yuliana meminta kepada Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang memperbanyak rasa syukur di masa pandemi, sebab menurutnya rasa syukur bisa menjadi pemantik untuk berbuat lebih baik lagi. 

 

Dirinya meminta para kader Muslimat NU untuk kreatif dalam merealisasikan program khususnya merespons program yang dipaparkan oleh Wakil Wali Kota Semarang Hj Hevearita Gunaryati Rahayu atau akrab disapa Ita

 

"Kira-kira di Dinas Pendidikan apa yang bisa dikerjasamakan, kira-kira di dinas lingkungan hidup apa yang bisa dikerjasamakan, dan sebagainya," kata Eva saat memberikan arahan Konferensi Cabang (Konfercab) di Hotel Quest, Jalan Plampitan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Selasa (9/3).

 

Ia mencontohkan program kerja sama pengolahan sampah atau Bank Sampah yang telah ia lakukan dengan komunitas masyarakat, termasuk pesantren. "Macam-macam yang bisa diolah," ungkapnya.

 

Selain itu, ia juga menawarkan bantuan program lingkungan hidup untuk ketahanan pangan di lahan terbatas. "Butuh bibit apa, nanti saya bantu. Tapi harus dilakukan dengan baik," ujarnya.

 

Menurutnya, Muslimat NU merupakan lahannya menyebarkan manfaat, baik di dalam rumah tangga maupun di masyarakat. "Wanita harus mau dipimpin dan berani memimpin," tegasnya.

 

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Semarang Hj Hevearita Gunaryati Rahayu memaparkan beberapa program Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di awal tahun 2021 yang bisa diakses Muslimat dalam meningkatkan kualitas dan peran para anggota. 

 

"Kami selalu menganggap NU, khususnya Muslimat NU sebagai mitra Pemkot Semarang," ungkapnya.

 

Menurutnya, Muslimat NU sebagai representasi suara perempuan harus diakomodir dengan baik. Sebab, kata Ita Muslimat NU sebagai organisasi yang terstruktur sampai tingkat kelurahan atau desa merupakan aset Kota Semarang. 

 

"Muslimat NU ini aset Kota Semarang untuk menjadikan Kota Semarang lebih hebat lagi," tegasnya.

 

Terlebih di masa pandemi lanjutnya, ada banyak pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut dia, hal itu berdampak pada menurunnya kemampuan atau data beli keluarga. "Apalagi di masa pandemi ini, perempuan dituntut untuk tangguh, ikut membantu menyelesaikan perekonomian keluarga," ujarnya.

 

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, H Agus Fathuddin Yusuf kepada NU Online, Rabu (10/3) mengatakan, Konfercab Muslimat NU Kota Semarang harus menghasilkan yang terbaik. 

 

"Tidak ada pesan untuk memilih siapa, tetapi kalau dalam evaluasi nanti tidak ada catatan yang perlu diperbaiki secara siginifakan, maka bisa dipertimbangkan untuk dipilih kembali," kata Agus.

 

Selain itu, pesan penting PCNU Kota Semarang hanya penguatan keagamaan dan organisasi. "Pesan yang utama, Muslimat diminta untuk memperkuat ajaran agama dan organisasi. Hidupkan organisasi dengan menegakkan islam yang ramah, bukan islam yang mudah marah," pungkasnya.

 

Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat

Editor: Abdul Muiz