Daerah

Muslimat NU Jombang: Kunci Sukses Studi Itu Silaturahmi

NU Online  ·  Sabtu, 15 Juli 2017 | 09:02 WIB

Jombang, NU Online
Untuk dapat melahirkan peserta didik yang diharapkan, di antara hal penting adalah memperhatikan silaturahmi. Silaturahmi antara kiai, ustadz, santri dan siswa serta orang tua sangat penting.

"Silaturahmi itu penting agar semua pihak kian akrab dan mengetahui perkembangan masing-masing," kata Wakil Bupati Jombang Nyai Hj Mundjidah Wahab pada acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Wali Peserta Didik di Madrasah Aliyah Unggulan KH Abdul Wahab Hasbulloh (MAU WH) Tambakberas Jombang, Sabtu (15/7).

"Karena itu saya mengajak wali santri dan murid di madrasah ini untuk terus memantau perkembangan prestasi anak lewat silaturahmi," kata putri pahlawan nasional KH Abdul Wahab Chasbullah tersebut.

Apalagi sarana mempererat silaturahim di era ini sudah sangat memadai. "Ada smartphone yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan ini," katanya.

Kendati demikian, silaturahmi secara langsung dengan bertatap muka harus tetap diusahakan. Nilai lebih silaturahmi dapat menjadi media untuk saling mengingatkan berbagai pihak demi kesuksesan studi.

"Orang tua murid dan santri bisa melaporkan perkembangan perilaku anaknya saat di rumah," terangnya. Pada saat yang sama, para kiai, ustadz dan guru juga bisa memberikan laporan secara lebih detil akan perkembangan keilmuan dan perilaku anak atau santri yang bersangkutan.

Ibu Mundjidah mengingatkan bahwa kendati memiliki kesibukan, orang tua harus menyempatkan bersukaturahim. "Jangan hanya bertemu kiai dan ustadz saat awal mondok atau masuk sekolah serta kala kelulusan maupun akan boyong," sergahnya.

Justru dengan kemudahan media komunikasi dan pertemuan secara fisik dapat dioptimalkan untuk memantau perkembangan peserta didik. "Inilah pentingnya silaturahmi," tandas perempuan yang juga sebagai Ketua Muslimat NU Jombang ini.

Pada kegiatan ini, hadir para orang tua murid MAU WH, para pimpinan madrasah serta para karyawan. Acara juga diisi pemaparan keunggulan madrasah yang dilanjutkan tanya jawab. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)