Muslimat Kota Malang Berdayakan Da’iyah dengan

Malang, NU Online
Pimpinan Cabang Muslimat Kota Malang memiliki program kegiatan yang bisa dinilai progresif dalam mencetak dan membina kadernya menjadi seorang da’iyah yang handal. Mereka membentuk sebuah kelompok diskusi yang ‘mirip’ dengan cikal bakal NU zaman dahulu: Tashwirul Afkar; yang diberi nama Daiyah Muslimat (Hidmat).
<>
Kelompok diskusi ini sudah terbentuk lumayan lama, sekitar tahun 2003. Kegiatan yang dilaksanakan "Hidmat" adalah mendiskusikan suatu masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang mereka temui. Seperti dalil-dalil tentang Shalawatan, Tahlil dan lain sebagainya yang menjadi kebudayaan di lingkungan NU.

“Dalam kelompok diskusi ini acaranya adalah membicarakan dan memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat, termasuk membahas budaya-budaya NU yang umum berjalan di tengah-tengah mereka sekaligus mencarai dalil-dalilnya,” kata Hj Nashiroh, salah seorang anggota Muslimat PAC Blimbing. Saat ditemui NU Online, Sabtu 18 Mei 2013.

Diskusi ini dilaksanakan di Kantor Cabang Muslimat Kota Malang pada setiap Jum’at kedua setiap bulan yang dihadiri oleh utusan-utusan PAC yang ada di sana dan beberapa utusan Ranting.

Karena merupakan program dari Pimpinan Cabang, maka program ini dibimbing dan berada dibawah pembinaan mereka. Dalam setiap acara pihak Pengurus Cabang mendatangkan seorang pemateri. Tokoh-tokoh seperti KH Chamzawi, Rais Syuriyah NU Kota Malang, dan Hj Tutik Hamidah, seorang Dosen UIN Maliki Malang pernah menjadi pemateri diskusi ini.

Tujuan dari program diskusi ini adalah, selain untuk menambah wawasan ke-NU-an anggota dan kader-kader Muslimat yang ada di PAC, dalam skala lebih besar adalah untuk melatih mental mereka dalam menghadapi rongrongan dari organisasi-organisasi lain yang kini tengah gencar terhadap NU.

“Diskusi ini diadakan, selain untuk menambah wawasan para anggota akan NU, tapi juga untuk melatih mental mereka dalam berdiskusi melawan organisasi lain yang tengah banter menggerogoti NU,” kata Nashiroh.


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Nur Kholis