Daerah

MUI Madiun Katakan Tidak Untuk Kondomisasi

NU Online  ·  Rabu, 2 Desember 2009 | 02:56 WIB

Madiun, NU Online
Pengunaan kondom sebagai pencegah penularan penyakit HIV/AIDS ditentang Majelis Ulama Indonesia. Suara tegas MUI tersebut dibarengi dengan tuntutan untuk menutup lokalisasi dan sejumlah warung remang remang.

Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo mengatakan, bertahun-tahun kondom tidak bisa menanggulangi penyebaran virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sutoyo yakin, kondomisasi yang dilakukan berbagai kalangan tidak akan menghambat laju penyebaran virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia.<>

Menurutnya, penggunaan kondom justru memicu masyarakat untuk melakukan seks bebas tanpa khawatir terkena penyakit menular atau tidak terjadi kehamilan. Ia menambahkan HIV/AIDS ada karena perilaku manusia yang sudah menyimpang. Apalagi hubungan seks bebas, termasuk berhubungan seks sesama jenis, seperti lesbian dan homoseksual.

“Jangan-jangan pengunaan kondom adalah salah satu upaya dari beberapa pihak untuk menghalalkan zina,” tegas Sutoyo dengan berapi-api, Selasa (01/12/) seperti dilansir beritajatim.com.

MUI menyarankan, salah satu upaya terbaik untuk menghambat penyebaran HIV/AIDS adalah dengan mengadakan pengintensifan pembangunn moral dengan spiritual yang bisa mengatur perilaku masyarakat agar tidak melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba.

“Untuk mendukung hal tersebut perlu adanya tindakan yang realistis dengan menutup lokalisasi dan sejumlah warung remang remang yang menjamur di Madiun,” tambah Sutoyo.

Kepala Dinas Kesehatan setempat, AS Wardani merinci, sejak tahun 2004 hingga 2009, sedikitnya ditemukan 103 kasus HIV/AIDS. 65 orang di antaranya tertular dari penggunaan jarum suntik. Selebihnya adalah PSK dan keturunan, sedang 44 persen dari mereka ada di usia antara 21-30. (mad)