Daerah

Muhammad Kadafi, Rektor Universitas Malahayati yang Peduli Anak Yatim

NU Online  ·  Selasa, 31 Juli 2018 | 13:30 WIB

Bandar Lampung, NU Online 
Di balik kehidupannya yang mapan, ia merupakan sosok yang sangat memperdulikan nasib anak-anak yatim. Di usianya yang relatif muda, saat ini mengemban amanah menjadi Rektor Universitas Malahayati. Ia juga Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung.

Dialah Muhammad Kadafi. Di depan namanya terdapat gelar Dr., sementara di belakang SH., MH.

Kepekaannya terhadap anak yatim diasah oleh ayahnya yakni Rusli Bintang yang mengajarkannya untuk terus peduli terhadap penderitaan anak yatim. 

"Karena dulu ayah pernah merasakan bagaimana pahitnya menjadi anak yatim dan sempat putus sekolah. Itu sebabnya ketika punya uang, ayah kemudian bertekad mendirikan kampus yang peduli kepada anak yatim," ungkap mantan pembalap ini di Bandar Lampung, Selasa (31/7). 

Kepedulian Kadafi terhadap anak yatim terlihat dari sistem universitas yang dipimpinnya. Saat ditemui di sela-sela kesibukannya, ia mengatakan, dalam statuta universitas, setiap karyawan wajib menjadi orang tua asuh minimal seorang anak yatim. 

“Jadi, yayasan sebagai donatur dan karyawan menjadi orang tua asuh yang melihat dan memantau keseharian anak yatim. Kita sejak dahulu sudah blusukan, terlebih saat bulan puasa,” jelasnya. 

Pada bulan puasa, Kadafi sekeluarga berkeliling mengunjungi setiap rumah anak yatim satu per satu. Dalam sehari bisa mencapai 100 sampai 120 rumah dimulai pukul 09:00 hingga pukul 03:00 pagi. 

“Selain berkunjung kerumah-rumah anak yatim kita memotivasi, juga melihat potensi pemberdayaan ekonomi keluarga yatim, kita berikan modal usaha berikut alat untuk usaha seperti mesin jahit hingga peliharaan yakni hewan ternak, yang terpenting disini kita melakukan pembinaan bukan penyantunan,” lanjutnya. 

Jadi, anak yatim di bina sedari kecil hingga lulus sekolah menengah atas (baca: SMA), untuk mereka yang bersungguh-sungguh kuliah akan diberikan beasiswa full berupa gratis tempat tinggal, dan gratis SPP sampai lulus, dan ada juga anak yatim setelah lulus SMA ingin langsung kerja. Itu pun, diakomodir untuk kerja di tempat Kadafi. 

Tak hanya itu, perhatian Kadafi juga kepada ibu dari anak-anak yatim itu, yaitu dengan diajak bekerja di kampus maupun rumah sakit di bawah binaannya. 

“Untuk anak-anak yatim berprestasi kami berikan penghargaan berupa umrah, terlebih mereka yang hafal Al-Qur'an kita berikan bantuan dana sekaligus di umrahkan bersama-sama dengan ibunya. Alhamdulillah kita telah membina 8000 anak yatim di 9 provinsi" kata pria yang pernah dipercaya menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung. (Muhammad Candra Syahputra/Abdullah Alawi)