Daerah

MTs Negeri Brebes terus Raih Juara

NU Online  ·  Rabu, 12 Oktober 2011 | 10:00 WIB

Brebes,  NU Online
Meski keberadaan madrasah masih dipandang sebelah mata, namun bagi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Model Brebes tidak berlaku. Karena mampu menunjukan prestasi gemilang bahkan mengunggguli sekolah-sekolah reguler lainnya. Sehingga sangat diperhitungkan dalam kancah dunia pendidikan di Kabupaten Brebes.

“Dengan pencapaian prestasi,  realisasi visi sekolah menjadi terbukti,” ujar Kepala MTs Negeri Model Brebes Drs H Moh Muntoyo MPd di ruang kerjanya Selasa (11/10).
<>
Dia menandaskan bahwa madrasah sebagai sekolah berbasis agama bukanlah sekolah kelas 2. Tidak serta merta yang lebih unggul adalah sekolah-sekolah umum. Terbukti MTs N Brebes dalam setiap event menjadi yang terbaik.

Sekolah yang terletak di kompleks Islamic center ini meraih Juara 2 Palang Merah Remaja (PMR) Teladan. “Memang dari 35 Kabupaten dan Kota, perutusan yang dari MTs hanya MTs Negeri Brebes, tapi nyatanya bisa meraih juara 2,” tutur Muntoyo didampingi pembina PMR Arif Mukhadi.

PMR MTs Brebes menjadi teladan 2 tingkat Jawa Tengah dikarenakan aktivitas kegiatannya padat, sarana dan prasarana kegiatannya mencukupi dan tata administrasinya rapi. “Yang lebih utama, para anggota PMR banyak yang meraih PIN kegiatan dengan 7 prinsip PMR,” tuturnya.

Terakhir, lanjut Muntoyon, MTs menjadi juara 1,2 dan 3 News reading contest dan Juara 1 Speech English tingkat Kabupaten Brebes. Dalam kejuaraan tersebut MTs mampu menyapu bersih kejuaraan.

Adalah Fika Salsabila Ramadhani (Klas 8 Excelen), Ulfa Faulina (8 exc) dan Rasyid M Amirul (9 exc) yang menjadi duta dan mampu menjadi juara 1, 2 dan 3 di kejuaraan News Reading Contest pada ulang tahun Global Lingua Brebes beberapa waktu lalu. Fika juga dinobatkan sebagi juara 1 Speech Contest pada kejuaraan yang sama.

Fika mengaku senang mempelajari bahasa Inggris karena menjadi bahasa Internasional. Sehingga tidak canggung ketika berhadapan dengan orang asing. Rasyid juga berpendapat sama, dengan berbahasa Inggris bisa bergaul dengan orang asing. Sementara Ulfa mempelajari bahasa Inggris karena menyadari dirinya yang berbicara cidal. “Aku cidal, jadi akan lebih fasih kalau bicara bahasa Inggris,” ucapnya sembari tersenyum.

Menurut guru Bahasa Inggris MTs N Brebes Fitriana Ainun M Ed, ketiga anak tersebut dalam keseharian di MTs sering menggunakan bahasa Inggris. “Bahkan menjadi tutor sebaya pada program feeder school,” imbuh Fitri.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun