Daerah

Moral Anak Bangsa Merosot, Pemerintah Mesti Perhatikan Peran Kiai Kampung

NU Online  ·  Jumat, 20 Mei 2016 | 04:07 WIB

Subang, NU Online
Di antara penyebab maraknya tindakan kejahatan asusila dan kriminal di kalangan masyarakat adalah karena para pelaku kurang mendapatkan pendidikan agama terutama pendidikan akhlak.

Hal ini disampaikan oleh H Odji Saga, Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat di kediamannya Komplek Masjid Baitul Ma'mur Kalijati, Kamis (19/5)

"Kadang saya merasa aneh, pemerintah ingin negaranya aman dan generasinya berakhlak, tapi pemerintah tidak punya perhatian sama sekali kepada ustadz, guru ngaji, kiai kampung," ujar kakek kelahiran Cirebon itu.

Padahal, kata dia, peran kiai kampung dalam membangun akhlakul karimah di kalangan masyarakat sudah terbukti dan tidak bisa dibantah lagi.

"Kita bisa lihat pelajaran agama berapa jam di sekolah, sangat sedikit," tegasnya.

Ditambahkannya, para kiai kampung dengan ikhlas tidak berharap bayaran, tetap istiqomah mengajarkan agama dan akhlak. Harapan mereka cuma satu yaitu agar kelak anak-anak itu menjadi manusia yang bermanfaat dengan dasar agama yang kuat dan memiliki akhlak mulia.

"Pemerintah mestinya memperhatikan nasib kiai kampung sebagai bentuk terima kasih kepada mereka karena sudah punya kontribusi besar dalam mencerdaskan bangsa sekaligus membangun akhlakul karimah," tukasnya.

Ia menambahkan, pintar saja tidak cukup karena harus dibarengi dengan akhlak. Kalau hanya pintar saja tanpa akhlak, ketika menjadi pejabat publik akan melakukan pelanggaran, misalnya korupsi atau kalau tidak jadi pejabat bisa jadi melakukan tindakan kriminal lainnya.

"Presiden udah ganti berkali-kali nasib ustadz dan kiai kampung kok tetap gitu-gitu saja,” tutupnya. (Aiz Luthfi/Fathoni)