Daerah

Meriahnya Peringatan Maulid di Berbagai Tempat

Jum, 17 Januari 2014 | 01:13 WIB

Jakarta, NU Online
Masyarakat Indonesia sangat antusias dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad pada 12 Rabiul Awal. Berbagai kegiatan mereka selenggarakan sebagai rasa syukur. Banyak diantaranya melibatkan para tokoh NU setempat.
<>
Rais Syuriyah PCNU Rembang KH Chazim Mabrur dalam pengajian maulid di Masjid At taqwa Desa Babadan Kecamatan Kaliori Rembang. Selasa Malam (14/1) menyampaikan pentingnya menjalankan tata cara sholat yang benar.

Dalam pidatonya, tak segan Syuriyah yang telah kembali menjabat secara aklamasi itu, mempraktekkan gerakan sholat, dihadapan para hadirin. 

“Ketika kita menjalankan salat takbir jangan terlalu tinggi. Pasalnya beribadah itu, harus menurut pantas dan tidaknya.
 Kebanyakan, masyarakat menyepelekan tata cara menjalankan ibadah rukun islam yang kedua itu. “Jadi saya mengajak agar kita menjalankan ibadah sebagai mana yang ada dalam tuntunan para ulama,”  katanya, seperti dilaporkan oleh kontributor NU Online Ahmad Asmu’i.

Di desa  Kebonagung, kecamatan Tegowanu, Kabupaten, Grobogan, Jawa Tengah, Habib Hasan  Al-Jufri (Semarang) bersama jama’ah asuhannya “Nurudz dzolam” mengajak warga Kebonagung untuk bershalawat kepada Rasullah sebagai salah satu bukti kecintaan mereka terhadap Rasulullah pada Ahad (12/1) malam.

Dua kiai didaulat sebagai pengisi tausiyah setelah rampung pembacaan shalawat Simtud Duror. Sebagai penceramah pertama, KH Abdul Hamid dari desa Ngetuk, Tanggungharjo, Grobogan yang dalam tausiyahnya lebih menitikberatkan kepada sejarah rasul. Dilanjutkan tausiyah kedua yang disampaikan oleh KH Ihsan dari Pedurungan, Semarang dengan uraian tema mengenai keistimewaan rasul. Demikian laporan yang disampaikan oleh kontributor NU Online Asnawi Lathif.

Kemariahan yang sama terjadi di Pekalongan. Ribuan warga ikut menghadiri acara peringatan muludan di Kompleks Masjid Jami’ Kranji Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, Selasa (14/1). 

Acara diawali dengan pembacaan zikir, dilanjutkan dengan pembacaan kitab maulid Diba’ bersama para kiai dan habaib.

Usai bersholawat para jamaah mendengarkan beberapa petuah dari para ulama, di antaranya dari Rais Syuriyah NU Kabupaten Pekalongan, KH Muhammadun Raden Jundi. Dalam ceramahnya, Kiai Madun mengingatkan para jamaah untuk menanamkan cinta nabi kepada anak-anaknya. 

“Ajarkan anakmu untuk mahabbah kepada nabi,”

Dari Surakarta, Aji Najmuddin melaporkan puncak perayaan Sekaten 2014, ditandai dengan acara Grebek Mulud di halaman Masjid Agung Surakarta, Selasa (14/1). Ribuan warga yang hadir, ikut memperebutkan gunungan yang menjadi simbol prosesi ini.

Sebelum acara gunungan sekaten dimulai, masyarakat sudah memenuhi depan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sekitar pukul 07.30 WIB. Mereka menunggu acara puncak gunungan Sekaten di depan Masjid Agung. (mukafi niam)