Daerah

Menikah di KUA Jember, Pengantin Dihadiahi 5 Bibit Pohon

NU Online  Ā·  Senin, 2 Januari 2017 | 06:01 WIB

Jember, NU Online

Mendorong pernikahan resmi sekaligus reboisasi, itulah filosofi kerja sama antara Kemenag Kabupaten Jember dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Brantas-Sampean, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Peresmian kerja sama dua instansi tersebut dilakukan akhir tahun 2016 di KUA Kaliwates, Jember.

Kesepakatan kerrja sama tersebut dihadiri Kasi Bimas Islam Kemenag Jember Abdullah dan Kasi Program Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Brantas-Sampean, Kementerian LHK Pina Ekalipta dan beberapa pejabat terkait.

ā€œBerarti mulai saat ini, tahun baru iniĀ  dan seterusnya, pasangan yang menikah di KUA dikasih hadiah 5 bibit pohon. Gratis,ā€ kata Abdullah kepada NU Online di kediamannya, Ahad (1/1).

Menurut Abdullah, kerjas ama itu sendiri merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah dibuat sebelumya antara Kementerian Agama dan Kementerian LKH di Jakarta.

Kemenag Jember, katanya, memang proaktif untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut agar segera bisa direalisasikan di bawah. Tujuannya, selain merangsang agar calon pengantin melaksanakan pernikahan secara resmi di KUA, juga untuk mendorong masyarakat supaya melakukan penghijauan sekaligus melestarikan pepohonan yang telah ada.

ā€œUntuk pasangan yang menikah diĀ  wilayah kota, akan diberi bibit pohon buah. Sedangkan untuk KUA yang berada di luar wilayah kota, pasangan nikah akan diberi bibit pohon trembesi, sengon atau sejenisnyaā€ jelasnya.

Abdullah juga mengimbau agar masyarakat tak segan-segan untuk menikah di KUA. Sebab, KUA adalah lembaga resmi pemerintah yang bertugas mengurusi tetek bengek administrasi pernikahan.

Menikah di KUA, katanya, meski sederhana tapi tak mengurangi rasa khidmah dan kesucian dari pernikahan itu sendiri. ā€œSoal nanti akan ngundang banyak orang itu kan bisa diselengarakan resepsi pernikahan atau walimatul ā€˜ursy,ā€ tukas pria sederhanaĀ  itu. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)