Mencari Solusi Bersama untuk Penentuan Awal Bulan Hijriah Serentak
NU Online · Sabtu, 1 Agustus 2015 | 01:01 WIB
Malang, NU Online
Pengurus Wilayah Lajnah Falakiyah NU Jatim mengadakan seminar internasional dengan tema Mengurai Benang Kusut Penentuan Awal Bulan Hijriyah, Merajut Solusi Bersama di Hotel Solaris, Malang, Kamis (30/7). Agenda ini termasuk rangkaian dari Diklat Ilmu Falak yang dibuka oleh Katib Syuriyah PWNU Jatim kemarin.
<>
Tema ini diangkat dari inspirasi Ketua Lajnah Falakiyah NU Jatim sewaktu melaksanakan ibadah haji dan mampir ke Negara Mesir dan Syiria. "Saya menyaksikan sendiri di Syiria dan Mesir tidak ada perbedaan dalam menentukan awal bulan atau hari raya," cerita H Shofiyullah, saat sambutan.
Untuk itu, Lajnah Falakiyah NU Jatim memunyai gagasan untuk mengundang para ahli rukyat dari Mesir dan Syiria untuk berbicara bersama, berbagi ilmu dan berbagi cerita.
"Siapa tahu nanti di Indonesia berpotensi hari raya sama," jelas Gus Shofi di hadapan Menteri Agama.
Gus Shofi juga mengundang dua organisasi besar, utusan dari PP Muhammadiyah dan PBNU. "Hal ini bertujuan supaya keduanya menemui kesepakatan dalam rukyatul hilal dan hisab," jelasnya.
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin merespon apa yang disampaikan oleh Ketua Lajnah Falakiyah Jatim itu. "Kalau negara mayoritas muslim dan negara Islam, maka otoritas penetapannya dilakukan oleh pemerintah seperti mufti dan bahkan raja," kata Lukman.
Kementerian Agama tidak satu dua tahun ini mengupayakan penyatuan kalender hijriyah. Mereka berupaya sejak tahun 1998. "Kementerian Agama tahun ini mengadakan mudzakarah penyatuan kalender hijriyah dengan Muhammadiyah dan PBNU di Jakarta," jelas Lukman.
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Ketua LBM NU Jatim, Kanwil Kemenag Jatim, dan Kemenang seprovinsi Jatim serta para peserta diklat ilmu falak.
Lukman atas nama pemerintah memberi apresiasi kepada Lajnah Falakiyah NU Jatim yang telah mengadakan acara diklat dan seminar internasional ini. "Semoga dengan diklat ini bisa membantu pemerintah dalam menentukan awal bulan hijriyah dan bisa menyamakan awal Syawwal dan Ramadhan," pinta Menteri Agama. (Rof Maulana/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua