Brebes, NU Online
Puluhan personil Search and Rescue (SAR) Kabupaten Brebes bahu membahu mempersiapkan ubo rampe kemah pluralisme. Mereka dengan semangat membuat flying fox, titian merayap dan lain sebagainya yang akan digunakan untuk kegiatan peserta. Di sudut lain, beberapa tenaga serabutan tengah membersihkan rumput yang terkesan semrawut di kompleks Islamic Centre jalan Yos Sudarso Brebes.
Begitupun dengan sepanduk dari berbagai sponsor telah melintang di sepanjang jalan Yos Sudarso dan di kompleks Islamic Centre. Berbagai ucapan dukungan yang menyejukan demi terciptanya kebersamaan terlihat melintang dengan tegas.
<>
Koordinator Tim SAR Brebes Adhe Dani Raharjo SH menerangkan, keterlibatan SAR dalam kemah ini sebagai tenaga teknis kegiatan. Termasuk mempersiapkan segala sarana dan prasarana kegiatan.
“Kami berupaya mempersiapkan semaksimal mungkin demi pelayanan yang memuaskan kepada peserta nanti,” ujarnya di sela pembuatan menara flying fox Rabu (29/6).
Islamic Centre dipilih oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Brebes sebagai tempat perkemahan pluralisme karena memiliki lahan yang luas dan tidak jauh dari pusat kota dan tempat ibadah.
Kemah pluralisme akan diikuti sekitar 500 pelajar dan pemuda lintas agama se Kabupaten Brebes. Tingginya nilai kebersamaan yang bisa diraih dari perkemahan tersebut, menarik hati Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo untuk membuka secara langsung perkemahan yang baru kali pertama digelar di Brebes itu.
“Kalau tidak ada undangan dari Presiden, Gubernur telah mengagendakan membuka sendiri perkemahan ini,” tutur Ketua FKUB Kab Brebes Drs KH Rosyidi melalui Sekretaris Akrom Jangka Daosat MSi.
Menurut Akrom, langkah merajut kebersamaan menjadi agenda yang mendesak untuk dilakukan sehingga perlu diadakan perkemahan yang melibatkan seluruh pelajar dan pemuda lintas agama. Dengan kehadiran peserta yang dibagi dalam 60 tenda perutusan dari 17 kecamatan dan 5 utusan lintas agama itu bisa terjalin komunikasi positif tentang perbedaan. Utusan dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha sudah menyatakan kesiapannya. Termasuk utusan dari NU, Muhammadiyah dan organisasi islam lainnya.
“Sementara utusan dari agama Konghucu belum menyampaikan daftar peserta,” ujarnya.
Akrom menambahkan, melalui perkemahan ini diharapkan bisa tercipta interaksi aktif dan toleransi yang tinggi diantara mereka. Sehingga Indonesia yang berbhineka tunggal ika masing-masing individu tidak lagi mempertahankan ego pribadi tanpa melihat dunia heterogen, yang plural.
Perkemhan besar ini akan melibatkan jajaran FKUB, Kantor Kesbangpolinmas, Kantor Kementerian Agama, Pramuka Kwartir Cabang 11.29 Brebes, SAR Kabupaten, dan PMI Brebes.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua