Mbah Humam Bajuri Yogyakarta, Sosok yang Ahli Bahtsul Masail
NU Online · Rabu, 16 September 2020 | 10:30 WIB
Ahmad Hanan
Kontributor
Bantul, NU Online
Pesantren Al-Imdad Bantul Yogyakarta mengadakan peringatan haul ke-25 KH Humam Bajuri pendiri pesantren pada Senin (14/9) malam. Puncak haul ini dikemas dalam acara 'Shalawat dan Doa Bersama untuk Bangsa' yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh KH Abdul Karim Ahmad yang merupakan pengasuh Pesantren Al-Qur’aniy Az-Zayadiy Surakarta, Jawa Tengah ini.
Dalam kesempatan tersebut, sosok yang juga merupakan guru spiritual Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ini menyampaikan pandangannya mengenai sosok KH Humam Bajuri yang mana merupakan salah satu gurunya ketika sedang nyantri di Pesantren Krapyak Yogyakarta.
“Alhamdulillah saya juga pernah mengaji kepada beliau KH Humam Bajuri kurang lebih selama tiga tahun sewaktu mondok di Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta. Saya diajar Qawa’idul Fiqhiyah, tentang fiqih,” ungkapnya.
Dijelaskan, berdasarkan informasi yang diterima, Kiai Humam adalah seorang ulama besar dan merupakan salah satu santri seniornya Mbah Kiai Ali Ma’shum.
Ia kemudian mengisahkan bahwa semasa hidupnya, Mbah Humam sering dipanggil oleh Mbah Kiai Ali Ma’shum untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari masyarakat yang ditujukan kepada Mbah Kiai Ali Ma’shum.
“Mbah Humam sering sekali kalau Mbah Kiai Ali Ma’shum mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tentang fiqih, Mbah Kiai Ali Ma’shum itu memanggil Mbah Kiai Humam. Pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat kepada Mbah Kiai Ali Ma’shum ini ditulis dan disuruh jawab oleh Mbah Kiai Humam,” cerita Gus Karim, sapaan akrabnya.
“Setelah dijawab oleh Mbah Kiai Humam, baru disampaikan oleh Mbah Kiai Ali Ma’shum kepada masyarakat,” imbuhnya.
Menurutnya, hal semacam ini bukan berarti Mbah Kiai Ali Ma’shum tidak bisa menjawab pertanyaan dari masyarakat. Namun menunjukkan bahwa Mbah Kiai Humam sedang dikader oleh gurunya itu.
“Ini bukan berarti Mbah Kiai Ali Ma’shum itu tidak bisa. Akan tetapi beliau mengkader santrinya untuk membuka kitab-kitab sehingga Mbah Kiai Humam itu menguasai kita secara luar biasa,” jelasnya.
Ahli bahtsul masail
Gus Karim juga menyampaikan bahwa sosok Mbah Kiai Humam merupakan kiai yang sangat ahli di bidang bahtsul masail. Bahkan beliau selalu menjawab pertanyaan yang ada di forum bahtsul masail.
“Yang kedua yang saya ketahui, beliau itu ahli dalam bahtsul masail. Kalau NU mengadakan bahtsul masail, beliau yang selalu menjawab pertanyaan-pertanyaannya itu. Sehingga kalau tinggalannya beliau jadi semacam ini itu sudah selayaknya,” tukasnya.
“Al-fadhlu lil mubtadi’ wa in ahsanal muqtadi. Keutamaan adalah bagi pendirinya, walaupun penerusnya itu lebih bagus,” lanjutnya.
“Insyaallah Mbah Kiai Humam saat ini menjadi senang, bahagia mendapatkan doa dari kita semuanya sehingga kita semua selalu mendapatkan barakah ilmu dari Mbah Kiai Humam,” tutupnya.
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua