Daerah

Maulid dan Pengukuhan Tuanku, 2500 Lamang Disiapkan di Padang Pariaman

Ahad, 8 Januari 2017 | 03:21 WIB

Padang Pariaman, NU Online
Sebanyak 2.500 batang lamang (makanan khas Sumatera Barat) disiapkan dalam penyelenggaraan pengangkatan tuanku di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Aswaja Padang Nonang Sungai Bais Lareh Nan Panjang Kecamatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Prosesi yang dirangkai peringatan Maulud Nabi Muhammad berlangsung Jumat (6/1) hingga Minggu (8/1) di kompleks pesantren setempat. 

Pengurus Pesantren Nurul Yaqin Aswaja M. Almunawir Tuanku Sidi Ibrahim menyebutkan, selain lamang, pihaknya juga menyiapkan seekor kerbau untuk para undangan. “Rangkaian acara dimulai Jumat dengan pengangkatan tuanku M. Syaifullah Tuanku Sidi Majolelo oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan, Kabupaten Padangpariaman Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Saleh. Sedangkan pengalungan sorban sebagai  tuangku baru dilakukan  oleh ulama Sungai Sarik H. Paimar tk Bandaro,” kata Almunawir yang akrab disapa Tuanku Aswir, Sabtu (7/1).

Aswir menambahkan, pengukuhan tuanku ini merupakan yang kedua di Pesantren Nurul Yaqin Aswaja. Sebelumnya, tahun 2012 pertama kali dikukuhkan Ramli Tk Malin Timbalan yang sekarang menjadi pengasuh di Pesantren Nurul Yaqin Al-Hikmah Bais di Korong Cimpur Pasar Durian, Nagari Lareh Nan Panjang Sungaisariak Kecamatan VII Koto.

”Dengan pengangkatan tuanku ini diharapkan pesantren Nurul Yaqin Aswaja dapat semakin berkembang. Saat ini ada 23 santri yang belajar untuk tingkat wustha/SMP dan ulya/SMA,” kata Aswir, mantan Sekretaris Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Padangpariaman. 

Menurut Aswir, tuanku yang diangkat diharapkan bisa berkiprah di tengah masyarakat. Semakin banyaknya masalah sosial yang muncul di tengah masyarakat, kehadiran tuanku semakin dirasakan penting memberikan pencerahan agama kepada umat. Derasnya pengaruh paham-paham keagamaan yang tidak sesuai dengan Islam Ahlussunnah Waljamaah yang mayoritas dianut masyarakat di daerah ini, perlu benteng yang kuat diberikan kepada masyarakat. 

“Untuk itu, kita berharap kepada tuanku yang sudah belajar agama di pondok pesantren bertahun-tahun dengan mempelajari berbagai kitab para ulama mampu berperan aktif. Kepada masyarakat pun diminta untuk lebih hati-hati dalam menyikapi paham keagamaan yang masuk ke daerah ini,” kata Aswir yang juga dosen di Akbid Sumbar ini. 

Ketua Panitia Pengangkatan Tuanku dan Maulud Nabi Pesantren Nurul Yaqin Al-Hikmah M. Taher Dt. Rajo Mudo menyebutkan, kegiatan ini menunjukkan tingginya rasa persatuan dan silaturrahmi masyarakat dengan pengasuh Pesantren Nurul Yaqin Al-Hikmah. “Dukungan masyarakat sangat terlihat dengan banyaknya lamang yang dibuat dan pembantaian seekor kerbau,” kata Taher.

Di bagian lain dikatakan, pondok pesantren ini didirikan  tahun 2006 oleh tiga alumni Nurul Yaqin Ringan-Ringan. Yakni Bustami Tuanku Sidi Pamansiangan, Ujang Hartadi Tuanku Mudo Pamansiangan, Amd dan dirinya. Dalam proses pendirian, juga mendapat dukungan moral dari ulama Sungai Sariak di antaranya H. Paimar Tuanku Bandaro, Pimpinan Pondok Pesantren Syekh Aluma II, Amrizal Tuanku Sutan, Mansurdin Tuanku Panjang, dan lain-lain. Saat ini pesantren tersebut memiliki  4 unit bangunan bertingkat dengan ukuran 27 x 5 meter. Santri  terdiri dari kelas I, II, IV, VII. (Armaidi Tanjung/Mahbib)