Daerah

Maulid Nabi Jadi Momentum Penguatan Spirit Kepemimpinan

Sel, 27 November 2018 | 04:00 WIB

Maulid Nabi Jadi Momentum Penguatan Spirit Kepemimpinan

KH Abdul Basid Mansur, Pamekasan

Pamekasan, NU Online
Masalah kepemimpinan kini menjangkiti bangsa ini. Perilaku korupsi mencuat dan abai dalam menjalankan amanah rakyat kerap mewarnai pemberitaan media massa.

"Momentum Maulid Nabi ini sangat pas untuk dijadikan refleksi penguatan kepemimpinan Rasulullah guna menyikapi ragam persoalan bangsa," tegas KH Abdul Basid Mansur saat menjadi penceramah dalam peringatam Maulid Nabi di lembaga Sunan Kalijaga, Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin (26/11) malam.

Perilaku korup dan tidak amanah, tambah Kiai Basid, dikarenakan para pemimpin kurang mengenal karakter kepemimpinan Rasulullah yang terangkum dalam 4 karakter yang mudah diterapkan.

"Yaitu shiddiq (jujur), amanah (bertanggung jawab), tabligh (terbuka), fathonah (cerdas/peka)," ungkap Pengasuh Pesantren Nurul Jadid, Bungbaruh, Kadur, Pamekasan itu.

Karakter shiddiq (kejujuran), tambahnya, adalah pondasi kepemimpiman Rasulullah yang mesti diresapi oleh para pemimpin di negeri ini. "Karena kalau sudah jujur, Insyaallah akan beres semua urusan, ini yang belum mewarnai negeri ini," terangnya.

Kendati demikian, Kiai Basid optimis masih terdapat beberapa pemimpin yang sadar diri dengan keislaman dan keimanannya. Sehingga, tidak bakal abai terhadap pentingnya menerapkan karakter kepemimpinan Rasulullah SAW.

"Mari kita berupaya selalu mendekatkan diri kepada Rasulullah dengan mempersering baca shalawat, supaya kita bisa dekat dengannya. Rasulullah bersabda: Orang yang paling dekat bersamaku di Akhirat nanti adalah orang yang paling banyak dan senang membaca shalawat Nabi," tukasnya. (Hairul Anam/Muiz