Daerah

Maulid Kebangsaan, Momentum Teladani Akhlak dan Pesan Leluhur

Ahad, 9 Desember 2018 | 17:00 WIB

Maulid Kebangsaan, Momentum Teladani Akhlak dan Pesan Leluhur

Wonosobo bershalawat

Wonosobo, NU Online
Ribuan santri, masyarakat, ulama, dan umara merubah hijaunya Alun-alun Wonosobo menjadi putih saat Pemerintah Kabupaten Wonosobo bersama Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari NU) Wonosobo menggelar Maulid Kebangsaan, Shalawat di Negeri Saba.

Kegiatan yang berlangsung Ahad (9/12) dimeriahkan oleh Habib Achmad Al-Habsyi dan Habib Ali Zaenal Abidin (Pekalongan) serta grup Duror Az-Zahir.

Dalam sambutannya Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengatakan bahwa kegiatan Maulid Kebangsaan selain memperingati kelahiran Nabi juga merupakan bentuk pembangunan karakter masyarakat Wonosobo. "Kegiatan Maulid Kebangsaan sangat cocok dalam membangun karakter masyarakat Wonosobo, khususnya generasi muda. Dan Melalui ini kita dapan mengingat pesan-pesan paara leluhur," ujar Eko Purnomo. 

Bupati Eko juga mengungkapkan kebahagiaannya dapat hadir diantara umat Islam Wonosobo serta mengatakan Pemerintah Wonosobo akan terus memasyarakatkan pendidikan karakter menuju generasi relugius dan berbudaya.

Saat mengisi taushiyah Habib Al-Habsyi menyampaikan bahwa kisah Nabi Muhammad SAW jangan cuma dijadikan dongeng semata, akan tetapi pedoman hidup. "Karena Rasulullah adalah suri tauladan," ujarnya.

Selain itu, terkait isu hari ini, Habib Achmad mengatakan dalam fenomena hari ini begitu banyak umat mengaku umat Nabi Muhammad, tetapi saling menjelek-jelekan, mencaci, menghina sesamanya. Padahal menurut Habib Achmad, dua warisan nabi yang paling penting itu ialah Wa Innaka La'alaa Khuluqin 'Adzim dan Wa Maa Arsalnaaka Illaa Rahmatan Lil 'Alamiin. 

"Jangankan sama musuh-musuhnya (Nabi), sahabat yang pernah kentut di majlis pun Rasul menjaga harga dirinnya, bahkan sama hewan Rosul peduli, apalagi sama sesama muslim," ujar Habib Achmad. 

Dalam kegiatan tersebut juga disisipkan pelantikan Pimpinan Cabang Ishari NU Wonosobo periode 2018-2023 yang dilanjutkan dengan deklarasi pemilu damai yang dipimpin oleh Kiai Muslim Saifudin. (Nahru/Muiz)