Mau Tahu Potensimu? Hadiri Forum Kebangsaan AJI-Gusdurian Lampung
NU Online · Rabu, 19 Agustus 2015 | 16:05 WIB
Bandar Lampung, NU OnlineÂ
Meramaikan HUT Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke 21, Gusdurian Lampung menggelar "Riungan Kebangsaan" di lantai tiga gedung B aula pascasarjana, kampus Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, Lampung, pada Kamis 20 Agustus 2015 mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai. <>
Berkaitan dengan forum yang akan membahas terkait pandangan agama-agama terhadap masalah lingkungan hidup tersebut, sejumlah 'surprise' disiapkan panitia penyelenggara.
"Tidak hanya ada bingkisan bagi 70 hadirin yang hadir diawal, ada juga dua door prize bagi hadirin yang beruntung untuk mengetahui potensinya," ujar Penjabat Sementara Sekretaris  AJI Bandar Lampung Yoso Wandi Barboy Silaban di Bandar Lampung, Rabu (19/8).
Door prize pertama untuk hadirin yang beruntung, dan yang kedua untuk jurnalis media cetak atau online yang meliput kegiatan "Riungan Kebangsaan" dan tulisannya dinilai panitia paling baik.
Untuk diketahui, "Riungan Kebangsaan" ialah kegiatan yang merangkul sejumlah pihak. Â Motivator Observer Service Totally (De Most) yang bergerak di jasa analisa sidik jari juga ikut berpartisipasi. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Palembang, analisis finansial dibutuhkan untuk mengetahui bakat dan potensi melalui analisa sidik jari kisaran Rp650 ribu hingga Rp1 juta.
Sejumlah guru di Waykanan termasuk Kepala Sekolah SMAN 1 Baradatu Waykanan Winingsih mengakui jika De Most membuka cakrawala berpikir. Bagi pengajar, motivasi De Most diperlukan. Adapun bagi pelajar, juga demikian.
"Setiap orang punya potensi dan kecerdasan berbeda namun perlu diketahui dengan detail untuk bisa digunakan. Masa depan bukan suatu tempat, namun suatu hal yang direncanakan sejak dini," ujar Direktur Eksekutif De Most Eko Chrismiyanto menjelaskan.
Menurut pakar dermatoglipics itu, pengetahuan masyarakat dan pelajar agar tidak salah menggunakan potensinya sangat diperlukan mengingat salah satu manfaatnya ialah supaya tidak salah memilih kuliah.
"Riungan Kebangsaan" kali ini merupakan energi dan sinergi cinta Gusdurian Lampung, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Bandar Lampung, The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Hidup, GP Ansor, Justice Peace Integrity of Creation Fransiskanes Santo Georgius Martir (JPIC-FSGM), De Most (Motivasi Sidik Jari), Yayasan Shuffah B lambangan Umpu, Majelis Semaan Al-Qur'an wa Dzikrul Ghofilin Jantiko Mantab, IBI Darmajaya dan Alumni Sanlat Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) Waykanan 2015.
"Riungan Kebangsaan merupakan salah satu cara kami menyatakan cinta kepada bangsa dan sesama. Karena itu, selain diskusi, kegiatan donor darah juga diadakan," ujar penggiat Gusdurian Lampung Gatot Arifianto menambahkan. Red: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua