Daerah

Siapa Pun Ketuanya, Karya Nyata PMII DIbutuhkan Masyarakat

NU Online  ·  Ahad, 12 Maret 2017 | 04:29 WIB

Jember, NU Online

Persaingan memperebutkan Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jember pada Konfercab mendatang mengerucut pada dua nama, yaitu Adil Satria Putera dan Afton. Kedua kader NU tersebut “mewakili” kampus berbeda. Adil membawa bendera PMII Komisarit Universitas Jember (Unej). Sedangkan Afton mengusung PMII Komisariat IAIN Jember.

PMII Komisarait Unej dipastikan hanya mengusung nama adil setelah dilakukabn seleksi internal  yang berakhir Jumat (10/3) di gedung GP Ansor Jember. Menurut Ketua PMII Komisariat Universitas Jember Davin Ahmad Nur, Adil merupakan satu-stunya wakil Unej yang bakal maju dalam pemilihan Ketua PC PMII Jember paa Jumat (10/3).

“Kami sudah beberapa hari ini membuka pendaftaran calon ketua dan hasilnya Adil yang kita sepakati,” tuturnya kepada NU Online di gedung GP Ansor Jember.

Selain Adil, sebelumnya juga telah muncul nama Afton dalam bursa calon Ketua PMII Cabang Jember. Adil dan Afton sama-sam putera Jember. Adil berasal dari Garahan, Kecamatan Silo, Jember. Ia adalah mahasiswa Fakutas Hukum, Unej. Sedangakn Afton berasal dari Gebang, Kecamatan Kaliwates, Jember. Keduanya sama-sama lama aktif di PMII.

Selama ini, perputaran posisi Ketua PMII Jeber sangat landai. Meskipun Unej termasuk perguruan tinggi yang paling  besar di Jember dan banyak alumni PMII-nya yang sudah menjadi tokoh nasional, namun tidak serta merta Ketua PMII dijabat anak Unej. Buktinya, Ketua PC PMII yang sekarang malah dipegang mahasiswa IKIP PGRI, Sulamet.

“Siapa pun yang jadi ketua, yang penting bisa meningkatkan performa PMII. Tak penting dia dari mana berasal atau di kampus mana dia kuliah,” tukas Davin.

Menurut Davin, Konfecab PMII tidak hanya beragendakan pemilihan ketua. Namun juga banyak agenda yang sangat strategis untuk kemajuan organisasi ke depan. Dikatakannya, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah karya nyata dari PMII.

“Apa pun itu bentuknya, apakah pendampingan, pergerakan atau apa pun. Yang pasti masyarakat selalu menunggu kiprah kita,” ungkap pria asal Lamongan itu. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)