Daerah

Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya Kibarkan Bendera Raksasa

NU Online  ·  Jumat, 17 Agustus 2018 | 10:30 WIB

Surabaya, NU Online
Sejumlah kegiatan dilakukan warga sebagai wujud cinta kepada Tanah Air. Dan pada dirgahayu kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya memperingati dengan menyelenggarakan upacara bendera di halaman timur masjid setempat. Upacara diikuti seluruh karyawan masjid dan mitra dakwah.  

Setelah upacara selama kurang lebih 45 menit, ratusan peserta melaksanakan kirab bendera merah putih raksasa berukuran 17 X 25 Meter. “Bendera kami kirab dengan jalan kaki dari pintu utama masjid menuju menara di sisi utara masjid,” kata H Endro Siswantoro, Jumat (17/8).

Direktur Masjid Nasional Al Akbar Surabaya mengemukakan kegiatan bertujuan mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Dengan sorak sorak bahagia, para karyawan masjid terus menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. “Bendera dengan lipatan satu meter dan panjang 25 meter dibawa tujuh belas orang sebagai simbol 17 Agustus,” terangnya.

Menurutnya, upacara yang diselenggarakan merupakan satu-satunya yang dilakukan di masjid. “Inilah masjid satu-satunya yang melaksanakan upacara bendera dan mengibarkan bendera merah putih akbar di menara masjid dengan ketinggian 99 Meter,” kata H Helmy M Noor.  

Menurut Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya tersebut, agar bendera tetap aman dan tidak rusak, dibutuhkan tampar dengan kebesaran 18 milimeter. “Kami memesan khusus tampar ini, dan inilah peringatan 17 Agustus 2018 dengan simbol tampar 18 milimeter,” ungkap Helmy.

Ketika bendera merah putih berada di pucuk tiang menara, para peserta upacara memberikan hormat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sembari mengibarkan bendara merah putih di tangannya. 

“Kegiatan ini sudah kedua kalinya. Bendera merah putih akbar berkibar di atas menara dengan ketinggian 99 meter dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia,” kata alumnus Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut.  

Terkait kegiatan, H Endro Siswantoro mengemukakan bahwa semuanya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan kemerdekaan kepada negara Indonesia. “Maka dari itu, tugas kita adalah mengenang jasa para pahlawan dan turut aktif menjaga kedaulatan bangsa ini, dan sekali merdeka tetap merdeka,” pungkasnya. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)