Daerah

Masjid Al-Musthofa Jadi Pusat Pengembangan Aswaja

NU Online  ·  Rabu, 4 Juni 2014 | 13:02 WIB

Blitar, NU Online
Keinginan warga NU dan Masyarakat  Dusun Tapan Desa Bakung Udanawu, Blitar untuk memiliki masjid yang representatif terpenuhi sudah. Telah diresmikan Masjid Al-Musthofa oleh Bupati Blitar Herry Noegroho di dusun itu pada Seni (2/6).
<>
Masjid di atas tanah wakaf dari mantan Kepala Desa setempat, bernama H Musthofa. Pembanguna masjid  memakan waktu setahun dan menghabiskan dana sekitar Rp 800 juta. Fasilitas masjid tersebut terdiri dari serambi, ruang ta’mir dan remaja masjid, ruang baca, gudang dan perpustakaan di lantai dua.

“Memang masjid ini dibangun lantai dua. Bawah dijadikan tempat ibadah. Lantai atas untuk kegiatan mengaji dan belajar mengaja. Selain itu juga kita lengkapi dengan kantor remaja masjid, perpustakaan dan gudang,’’ ungkap KH Abdul Muhaimin Ketua Pembina Masjid Al-Musthofa kepada NU Online Selasa malam (3/6).

Dijelaskan Muhaimin, untuk membangun memakan waktu satu tahun dengan biaya sekitar Rp 800 jutaan. Dana diambil mayoritas dari masyarakat sekitar. “ Meski sudah diresmikan, beberapa fasiltas masih perlu diperbaiki. Misalnya ruang ta’mir dan remaja masjid masih perlu dipoles lagi. Bahkan fasiltas  yang dibutuhkan seperti computer dan print juga belum ada,’’ katanya.

Menurutnya, sebelum di resmikan, masjid yang berlokasi di Jl. Raya Bakung Udanawu 29 selama ini sudah dijadikan tempat kegiatan masyarakat umum. Misalnya lantai bawah Istghotsah Kubro siswa SDN Negeri se Kecamatan Udanawu menjelang UN lalu.

Juga, lanjut dia, istighotsah warga NU se-Kecamatan Udanawu dan shalat Jum’at dan lima waktu.“Alhamdulillah kegiatan Jum’atan sudah mulai berjalan. Ada sekitar 200 jamaah yang aktif. Kalau untuk shalat lima waktu rutin ada 70 an orang. Khusus Magrib  dan Isya’lebih dari itu,’’ katanya.

Panitia, lanjut Muhaimin  memang membebaskan kepada masyarakat untuk memanfaatkan masjid tersebut. Namun  dengan catatan digunakan untuk aktivitas yang bernuansa ajaran Islam Ahlussunah wal-Jamaah dan leadership remaja ahlussunahWaljamaah ala Thoriqotul Jam’iyatul Nahdlatu Ulama.

“Pokoknya untuk kegiaatan NU dan Banomnya tidak ada masalah karena masjid ini memang sudah masuk anggota Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU),’’ tambah Nuryani anggotaTa’mir masjid yang lain.

Ia berharap, masjid yang baru tersebut akan menjadi masjid yang barokah. Selain untuk kegiatan ibadah juga sekaligus untuk menjadi tempat pengembangan Islam Ahlussunah wal-Jamaah.

”Kita laksanakan khotmin Qur’an setiap minggu bagi masyarakat. Para kiai di sekitar  Blitar kita hadirkan untuk member mauidhoh kepada warga masyarakat. Misalnya KH Harun Ismail, KH Noer Hidayatulloh, Kiai Nasruddin, KH Diya’uddin Azam-Zami dan lainnya,’’ pungkasnya. (Imam kusnin/Abdullah Alawi)


Keterangan foto: Bupati Blitar Herry Noegroho saat peresmian Masjid Al-Musthofa Udanawu