Ma’arif NU Kraksaan Kenalkan Guru Jurus Mendidik Siswa
NU Online · Kamis, 5 Maret 2015 | 03:01 WIB
Probolinggo, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kota Kraksaan bekerja sama dengan Yayasan Dana Sosial Alfalah (YDSF) Malang dengan trainer Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya, Rabu (4/3), menggelar pelatihan bertajuk “Jurus Sang Guru” di Pesantren Al Masduqiyah Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
<>
Pelatihan yang dibuka oleh Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Kraksaan Taufik ini diikuti oleh 183 guru yang berasal dari 12 kecamatan se-Kota Kraksaan. Selama pelatihan mereka mendapatkan materi dari trainer KPI Surabaya Ustadz Misbah dan Ustadz Huzaini.
Seperti biasa, pembukaan pelatihan jurus sang guru ini ditandai dengan pembacaan istighotsah secara bersama-sama. Hanya saja untuk kali ini, selain istighotsah juga diisi dengan pembacaan Surat Yasin.
Ketua panitia Siti Nur Tamami mengungkapkan dalam pelatihan jurus sang guru ini ada lima keterampilan yang harus dikuasai oleh guru dalam mendidik siswanya. Yakni, keterampilan belajar, mengajar, mengelola kelas, mengaktifkan siswa, dan mengembangkan kurikulum.
“Dalam pelatihan ini juga diberikan materi tentang 33 jurus jitu yang membuat anak gemar belajar dan guru antusias mengajar,” ungkapnya.
Menurut Tamami, setelah mengikuti pelatihan ini guru diharapkan merasakan pembelajaran yang dipenuhi rasa ingin tahu sehingga kelas terasa hidup. Selain itu, guru bisa melihat siswa yang mengeluh karena ketagihan belajar ketika jam pelajaran harus diakhiri. “Yang paling pentingnya lagi, guru dapat mendengar kegiatan belajar yang dipenuhi sorak dan tepuk tangan siswa dan berwajah ceria,” pungkasnya.
Sementara Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Kraksaan Taufik mengungkapkan pelatihan ini sangat dibutuhkan oleh guru-guru di daerah karena kualitas pendidikan di daerah masih kurang memuaskan sehingga nantinya mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan baik bagi guru maupun siswanya.
“Semoga dengan pelatihan ini para guru bisa mengaplikasikan, menyampaikan dan melaksanakan ilmu yang didapat sehingga benar-benar menjadi seorang guru yang handal, lebih profesional dan bersemangat dan menyenangkan, bermakna dan terpola,” ungkapnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua