Daerah

Makam Orang Bakhil Banyak Kalajengking

NU Online  ·  Sabtu, 11 Agustus 2018 | 16:30 WIB

Makam Orang Bakhil Banyak Kalajengking

Selain shalat, perintah dalam Islam adalah sedekah

Pati, NU Online
Habib Yahya Rosyad dari Grobogan, Jawa Tengah, mengatakan dalam Islam, sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Pasalnya, walaupun dikerjakan dengan riya, tetapi mendapatkan pahala.

"Minimal pahalanya berasal dari menyenangkan orang," kata Habib Yahya dalam acara Sedekah Bumi dan Shalawat di Dukuh Sempu, Desa Jakenan, Pati, Jawa Tengah, Kamis (9/8).

Tetapi, kata Habib Yahya, sedekah harus diiringi dengan mendirikan shalat. "Percuma orang yang bersedekah tidak mendirikan shalat. Sebab sedekah dan shalat itu satu paket. Orang sedekah ya harus shalat, orang shalat ya harus bersedekah," terang dia.

Ia mengisahkan betapa celakanya seseorang yang dermawan, sering bersedekah akan tetapi mengabaikan shalatnya. Suatu hari di Madinah, lanjut Habib Yahya, ada seorang anak muda yang masih berumur 28 tahun yang  meninggal. Dia adalah seorang yang kaya raya atau rajul amal (pengusaha). Rumahnya 24 jam terbuka bagi setiap orang yang datang.

"Mereka yang datang ke rumahnya, tidak mungkin tidak, pasti akan dibantu. Ia dimakamkan di kompleks pemakaman dekat makam Nabi Muhammad saw. Nahas, saat jenazah hendak dimasukkan di makam ternyata di dalam lubang makamnya ada ular yang besar. Kemudian warga menutup makam tersebut dan menggali lubang makam yang lainnya hingga beberapa kali. Tetap saja ular tersebut masih muncul," cerita Habib Yahya.

Baca: Sedekah Bikin Kaya Dunia Akhirat

Warga pun penasaran terhadap almarhum. Bukankah selama ini ia adalah orang yang baik dan dermawan. Lantas bagaimana mungkin peristiwa tersebut terjadi. Kemudian warga bertanya kepada ibu almarhum. Sang ibu pun menjawab bahwa benar saja almarhum orang baik. Namun, sejak dari baligh sampai meninggal ia belum pernah shalat sama sekali

"Biasanya dalam Al-Qur'an kalau ada kata-kata yuqiimuunasshalaata pasti diikuti wamimmaa razaqnaahum yunfiquun," jelas Habib Yahya.

Habib Yahya meneruskan kisahnya tentang orang shalatnya sudah bagus tetapi masih saja bakhil, shalatnya tidak akan diterima oleh Allah. Suatu ketika ada seorang santri menyukai anak orang yang kaya raya. Kemudian ia mengatakan kepada ibunya dan memohon untuk melamarkan gadis pujaan hatinya kepada orang tua si gadis.

Tak menunggu waktu lama, sang ibu tadi pergi ke rumah orang tua si gadis untuk melamarkan anak laki-lakinya. Ayah si gadis menyetujui lamaran tersebut dengan sebuah syarat, yakni harus mencarikan kalajengking dua keranjang.

Sang ibu pun menceritakan syarat tadi kepada anaknya. Akhirnya sang anak laki-laki tersebut sowan ke kiainya mengadukan permasalahannya sekaligus meminta saran. Sang kiai menyarankan kepada sang anak laki-laki untuk mencari kalajengking di kuburannya orang bakhil. Lalu, sang santri tersebut pun benar-benar melaksanakan saran sang kiai. Dan benar, baru pada cangkulan pertama banyak sekali kalajengking yang keluar dari kuburan tersebut.

Akhirnya sang santri tadi membawakan kalajengking tersebut sebagai mas kawin di hadapan orang tua si gadis. Sang orang tua gadis tersebut langsung menerima lamaran sang santri tersebut tanpa pikir panjang.

"Jadi jangan sekali-kali medit walaupun shalatnya sudah bagus," tegas Habib Yahya. (Ahmad Solkan/Kendi Setiawan)