Daerah

Majelis Al Khidmah Kampus berbasis Kampus Yogyakarta Resmi Dibentuk

NU Online  ·  Senin, 26 Desember 2011 | 07:33 WIB

Yogyakarta, NU Online
Bertepatan dengan hari libur Natal, 25 Desember 2011, majelis (perkumpulan.red) Al Khidmah Kampus Yogyakarta resmi di-launching oleh Pengurus Wilayah (PW) Jateng-DIY Al Khidmah, H Joko Suyono, di Joglo Abang, Sleman, Yogyakarta.

Majelis kebersamaan yang tidak ada unsur apapun kecuali hanya berdzikir dan bermunajat kepada Allah SWT itu, merupakan majelis yang dirintis oleh mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah Al Utsmaniyyah, Al Maghfurlah Hadlorotus Syaikh KH Achmad Asrory Al Ishaqi r.a.
<>
Majelis tersebut selain fokus pada munajat, juga memiliki visi misi untuk mewujukan generasi yang soleh solehah, sejahtera lahir dan batin, yang pandai bersyukur, kuliahnya lancar, rizkinya gampang, dan dapat menyenangkan hati keluarganya, orang tuanya, guru-gurunya, hingga Nabi Besar Muhammad SAW. sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan hadits serta tuntunan akhlaq para salafunasoleh.

Dalam kesempatan tersebut, H Joko Suyono, PW Al Khidmah Jateng-DIY, menyampaikan pesan mendalam kepada puluhan mahasiswa yang hadir dan juga seluruh delegasi dari Surabaya, Jakarta, dan Semarang tentang adanya oknum-oknum yang tidak jelas, yang berusaha merusak tatan akidah mahasiswa saat ini.

“Perlu saya sampaikan kepada adik-adik mahasiswa bahwa, sekarang ini ada upaya-upaya dari oktum-oktum tidak jelas, untuk memecahbelahkan dan merusak akidah para mahasiswa perguruan tinggi yang ada di negara Indonesia tercinta ini. Jadi, sekarang ini di perguruan-perguruan tinggi, dimasuki Islam-Islam yang kelihatannya benar. Tapi akidahnya bertentangan dengan Al Qur'an hadits dan tuntunan akhlak para salafunassholih. Bertentangan dengan apa yang diajarkan rasulullah. Akhirnya yang terjadi adalah mahasiswa tidak memiliki kepercayaan diri, tidak percaya pada almamaternya, tidak percaya dengan dosen-dosennya. Ini masya Allah,” jelasnya serius.

Dirinya juga menuturkan bahwa dengan bergabungnya para mahasiswa se-Yogyakarta tersebut ke dalam majelis Al Khidmah Kampus, maka itu artinya, Insya Allah, ucap dia, mereka termasuk generasi yang sholih sholihah, tetapi tetap berintelektual, berakhlak dan santun.

“Kalau panjenengan masih duduk di dunia akademik sudah memperjuangkan Al Khidmah, berarti panjenengan termasuk generasi yang sholih sholihah, tetapi tetap berintelektual, berakhal dan santun. Saya katakan, panjenengan semua patut menjadi orang-orang yang pandai bersyukur. Betapa banyak pemuda-pemudi yang ada di Yogyakarta, baik yang studi maupun yang tidak studi, tapi yang hadir di sini, panjenengan semua ini, termasuk orang-orang yang champion (juara. red), orang-orang brilliant. Karena ini hari libur, hari natal, pemerintah meliburkan dua hari sebagai libur nasional, tapi panjenengan semua, masih sanggup memanjatkan istiqotsah, masih sanggup berdoa bersama. Istighotsah tidak lain adalah untuk kepentingan diri kita sendiri, agar cita-cita dan hajad kita dikabulkan oleh Allah Subhaahnuwatala'ala dan diampuni pula dosa-dosa kita. Tadi kita juga membaca doa untuk kedua orang tua kita, doa untuk saudara-saudara kita. Subhaanallah," jelasnya dalam sambutan yang berapi-api.

Lebih lanjut, H. Joko juga menyampaikan tugas berat yang harus diemban oleh jama’ah lebih-lebih pengurus baru Al Khidmah Kampus se-DIY, untuk membawa akhlakul karimah ke dalam perguruan tinggi masing-masing.

“Tugas terberat panjenengan di Al Khidmah Kampus bukan menjadi seroang kyai, tapi adalah bagiamana mengenalkan dan membawah akhlakul karimah ala al khidmah, masuk ke dalam kampus masing-masing. Anda jangan minder. Yakin saja. Kalau semua mahasiswa tahu fadlilahnya perkumpulan (majelis Al Khidmah.red) seperti ini, jangankan tempat (Joglo Abang.red) ini, alun-alun Jogja (pun) nggak akan muat. Kalau tahu fadlilahnya pertemuan hari ini," tuturnya usai majelis istiqotsah dan doa bersama Al Khidmah dilaksanakan.

Sementara itu, ditemui secara terpisah, Misbakhul Huda, ketua Al Khidmah Kampus DIY, kepada wartawan media ini ikut menjelaskan, diakannya kegiatan launching Al Khidmah Kampus Yogyakarta ini juga sebagai salah satu bentuk khidmah (mengabdi. red) para mahasiswa muslim Jogja kepada bangsa, negara, dan agama, dalam memperjuangkan syiar agama Islam yang telah dirintis oleh para ulama’ salafunassholih, terutama seperti yang dicontohkan pendiri Al Khidmah, Hadlorotus Syaikh KH. Achmad Asrory, r.a.

“Target kami launching Al Khidmah Kampus Jogja ini adalah untuk mengemban amanat serta istiqomah meneruskan estavet perjuangan agama Islam yang telah dirintis oleh ulama-ulama’ salafunas sholih dan juga pendiri Al Khidmah, Hadlorotus Syaikh KH. Achmad Asrory, r.a.”

Lebih lanjut, mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia itu juga menambahkan, bentuk konkret dari syiar agama Islam yang akan digelar Al Khidmah Kampus Jogja setelah launching ini adalah mengadakan majelis-majelis dzikir dan maulidur rasul serta istiqotsah, di kampus-kampus yang ada di Wilayah Yogyakarta.

“Untuk bentuk konkret dari syiar agama Islam ini nanti, mohon doanya, kami sudah berencana untuk mengadakan majelis-majelis dzikir, istiqotsah, dan maulidurrasul di kampus-kampus yang ada di Yogyakarta. Mohon doanya saja ya.”

Menutup sambutannya, atas nama Al Khidmah, H. Joko juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada sejumlah pihak yang telah mendukung atas launching-nya Al Khidmah Kampus di Yogyakarta.

“Atas nama Al Khidmah, saya mengucapkan terimakasih kepada Al Khidmah Kampus khususnya yang dari Yogyakarta, umumnya dari Al Khidmah Kampus Semarang, Surabaya, Jakarta serta semuanya jama’ah yang hadir. Karena hari ini bertepatan dengan ulang tahun Al Khidmah. Ini istimewa. Pertemuan ini pertemuan yang sangat istimewa,” ungkapnya.

Sementara itu hadir pula dalam kesempatan tersebut, H. Marhaban, ketua Al Khidmah Bantul, H. Saring Artanto, sesepuh Al Khidmah Yogyakarta, Suwarno, ketua Al Khidmah Yogyakarta, Deeda Anwar, Pembina Al Khidmah Kampus Semarang, Aris Adi Leksono, Pembina Al Khidmah Kampus Jakarta, Fitrah Fotografi, Photographer Al Khidmah yang juga Jama’ah Al Khidmah Kampus Surabaya, dan Moch. Najib Yuliantoro, Pembina Al Khidmah Kampus Yogyakarta.


Redaktur       : Mukafi Niam
Kontributror : Nur Haris ‘Ali