Daerah

Mahasiswa Baru STAI-BA Purwoasri Didorong Gemar Menulis

NU Online  ·  Senin, 4 September 2017 | 18:33 WIB

Kediri, NU Online
Dalam rangkaian orientasi pengenalan kampus, mahasiswa baru di perguruan tinggi ini diberikan bekal pentingnya menulis. Mereka ke depan diharapkan dapat menuliskan sejumlah hal yang berkaitan dengan kampus serta kemampuan pribadi.

"Ada sejumlah manfaat dari mereka yang memiliki kemampuan menulis," kata Ahmad Karomi, Senin (4/9). Hal tersebut disampaikannya pada kegiatan Orientasi Pengenalan Campus (Opec) di Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus Sholeh atau STAI-BA Purwoasri, Kediri.

Manfaat pertama dari tulisan adalah tentunya untuk diri sendiri, kemudian sebagai sarana menuangkan inspirasi. "Menulis juga sebagai sarana untuk menebar kebaikan dan kebenaran," kata mahasiswa program doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.

Kemahiran menulis menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan bagi mereka yang berstatus sebagai mahasiswa. "Untuk penelitian dan karya ilmiah, maka kemampuan menulis adalah hal mutlak dan tidak dapat ditawar," jelas Sekretaris PW Lembaga Ta'lif wan Nasyr NU Jatim tersebut.

Sedangkan guna menulis yang sangat penting adalah sebagai petunjuk untuk generasi masa mendatang. "Termasuk meneladani ketokohan seseorang, maka itu pasti akan didapat dari tulisan," kata dosen di STAI-BA tersebut.

Ustadz Karomi menegaskan bahwa mereka yang telah memiliki reputasi dalam menulis, tentu mengawali dari bawah. "Karenanya, cobalah mengawali menulis dari hal yang mudah, termasuk kejadian yang gampang diingat," urainya. Demikian juga pengalaman yang pernah dilakukan, serta biografi orang di sekitar, lanjutnya.

Di akhir penjelasannya, ia menyarankan agar kampus juga dapat mewadahi kreativitas menulis dari para mahasiswa. "Bisa berupa majalah dinding, pembuatan website ataupun blog kampus, serta menyebarkan tulisan terbaik lewat media online maupun cetak," harapnya.

Puluhan mahasiswa baru yang memadati aula kampus setempat, cukup antusias dengan paparan ini. Mereka silih berganti menanyakan sejumlah hal yang berhubungan dengan kemampuan tulis-menulis tersebut. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)