Maftuh Basyuni: Pesantren Mahasiswa Jangan Dinomorduakan
NU Online · Senin, 19 Januari 2015 | 01:10 WIB
Jepara, NU Online
Dewan penyantun Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, H Muhammad Maftuh Basyuni menekankan keberadaan pesantren bagi mahasiswa sangat penting, karenanya jangan dinomer duakan.<>
Hal itu dikemukakannya dalam kunjungannnya ke kampus Unisnu Jepara, Sabtu (17/1) pagi.
Mantan Menteri Agama RI itu menjelaskan pesantren bukan hanya sekadar bahan cacian karena penyakit kudisnya namun pesantren mendidik santri menjadi tegas dan tabah menghadapi apa pun.
Berikutnya pesantren melahirkan santri-santri yang mempunyai solidaritas sesama teman. “Pesantren dan kos berbeda. Di kos satu dengan yang lain biasanya tidak saling mengenal. Namun di pesantren semuanya kenal mulai dari blok A sampai Z,” tuturnya.
Santri lanjut lelaki asal Rembang itu menegaskan santri merupakan wujud komunitas yang taat pemimpin. Jika ada kiai didemo santrinya maka perlu dilihat dulu siapa kiainya?
Jika flash back ke belakang santri imbuh Maftuh mempunyai andil besar dalam merebut kemerdekaan. Tanpa santri niscaya RI sudah hancur lebur. Mengapa demikian? Santri melalui komando KH Hasyim Asyari turut bertempur dalam pertempuan 10 November.
Karena itu kepada Unisnu ia berharap cita-cita untuk mendirikan pesantren jangan dikesampingkan. Namun sebelum program lain dijalankan pendirian pesantren harus didahulukan. (Syaiful Mustaqim/Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
Membaca Pajak Lewat Kacamata Fiqih NU
4
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
5
Ekoteologi dan Siri' na Pacce: Etika Lokal Atasi Krisis Lingkungan
6
Gempa Magnitudo 4,9 di Bekasi, Terasa di Jakarta
Terkini
Lihat Semua