Daerah

MA Walisongo Kelola Jejaring Sosial Facebook

NU Online  ·  Jumat, 18 September 2009 | 05:49 WIB

Jepara, NU Online
Ada hal menarik yang dilakukan oleh sivitas akademika Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan Jepara, utamanya para penggiat ekstrakulikuler jurnalistik. Dalam rangka meningkatkan kualitas penulisan kegiatan yang inten dalam tulis-menulis tersebut mengelola jejaring sosial berupa facebook.

Jejaring sosial yang bisa diakses dengan alamat “Jurnalis Ma Walisongo” tersebut memang disengaja menggait teman-teman yang ada keterkaitannya dengan dunia jurnalistik. Sehingga, mayoritas teman-teman yang ada dalam facebook tersebut adalah penulis lepas, penulis buku, editor buku, cerpenis, novelis, wartawan, sastrawan, praktisi pers dan lain sebagainya.<>

Syaiful Mustaqim, pembina jurnalistik MA Walisongo mengungkapkan tujuan dari pengelolaan facebook tersebut adalah memperbanyak jaringan kepenulisan baik ditingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Selain itu, lewat jejaring tersebut bisa saling memberikan saran, kritik dan komentar terhadap karya-karya pata penggiat jurnalistik.

“Pertama, kami berupaya menjaring jurnalis dimana pun berada. Kedua, mereka yang sudah berkompeten dibidangnya bisa memberi saran, kritik dan komentar terhadap tulisan anak didik kami,” kata Mustaqim kepada NU Online.

Banyak sudah yang telah dimanfaatkan lewat jejaring sosial tersebut. Semisal, mempermudah mengundang pemateri untuk sebuah kegiatan jurnalistik. Meski hanya dengan mengundang pada form acara. Juga, telah dimanfaatkan untuk pemberian saran, kritik dan komentar. Hal itu yang dialami oleh Nur Halimah, salah satu anggota ekstra jurnalistik.

Dia mengaku mendapatkan banyak pelajaran baru ketika salah satu naskah cerpen yang memenangi lomba ditingkat kabupaten beberapa waktu lalu dikupas tuntas oleh cerpenis maupun novelis. “Dari saran, kritik serta komentar yang ada setidaknya telah memacu saya menjadi lebih baik untuk karya-karya berikutnya,” aku Halimah, siswi kelas XII jurusan bahasa.

Hal senada dialami Ita Azizah, cerpennya yang memenangi lomba tingkat karisidenan pun demikian diberikan saran, kritik dan komentar oleh yang ahli dibidangnya.         

Tentu bukan hanya karya yang telah memenangi lomba atau pun yang telah dipublikasikan dimedia lebih dari itu karya yang akan dilombakan maupun tulisan yang akan dikirimkan ke media juga layak dikomentari terlebih dahulu. Hal itulah yang menurut Mustaqim sisi lain dari jurnalistik yang perlu dikelola dengan baik. Dia berharap, dengan cara tersebut kegiatan jurnalistik yang dia kelola saat ini suatu saat menjadi kiblat kegiatan jurnalistik di kalangan pelajar. (qim)