Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jombang, Jawa Timur Moh Makmun mengatakan, takmir masjid mempunyai peran yang signifikan dalam memilih khotib. Seorang khotib yang dipilih takmir harus benar-benar bisa membuat para jamaah kian bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Takmir punya peran penting dalam memilih penceramah atau khotib," ucapnya kepada NU Online, Ahad (11/11).
Dosen di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Rejoso, Peterongan Jombang ini lebih jauh mengatakan, khotib juga harus bisa membuat pikiran dan hati para jamaah semakin tenang dengan cara memilih materi khutbah yang tepat.
"Jangan sampai jamaah setelah ikut pengajian di masjid atau habis mendengarkan khutbah, pulang malah hati dan pikirannya jadi panas," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, khotib hendaknya bisa memilih bahasa atau kalimat yang tepat pula, tidak memuat kalimat-kalimat provokasi, atau bahkan ujaran kebencian.
"Khotib atau penceramah yang isi ceramahnya memuat ujaran kebencian, provokasi cenderung memunculkan sentimen di masyarakat, harus dihindari," tuturnya.
Seorang khotib telah dianggap memiliki peranan yang begitu penting, salah satunya adalah dalam dunia pendidikan, terutama di era modern yang kebanyakan masyarakatnya berada dalam kondisi moral yang memprihatinkan serta terjadinya pengikisan nilai-nilai luhur budaya yang terdapat dalam masyarakat.
Khotib merupakan teladan dalam hal moralitas, di mana ia harus mampu menafsirkan semua pesan-pesan dakwahnya kepada masyarakat. Jadi selain berfokus pada pengetahuan keagamaan, seorang khotib juga harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada saat ini, agar nantinya ia bisa menjawab tuntutan realita yang dihadapi oleh masyarakat.(Syamsul Arifin/Muiz)