Daerah HARI SANTRI 2021

Lesbumi NU Bantul Bedah 'Islam Berkebudayaan' dan 'Cinta Itu Laduni'

Ahad, 17 Oktober 2021 | 16:45 WIB

Lesbumi NU Bantul Bedah 'Islam Berkebudayaan' dan 'Cinta Itu Laduni'

Bedah buku dalam rangkaian Hari Santri 2021 oleh Lesbumi Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (16/10/2021). (Foto: Markaban Anwar)

Bantul, NU Online

Pengurus Cabang Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar diskusi buku dan kursus penulisan, Sabtu (16/10/2021). Kegiatan dilaksanakan di Kampung Batik Giriloyo Karang Kulon, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

 

Ketua Lesbumi Bantul Ahmad Zaki mengatakan kegiatan ini merupakan agenda kegiatan dalam upaya mendorong peningkatan literasi kaum muda serta sekaligus dalam rangka menyambut Hari Santri 2021.

 

"Tajuk acaranya Festival Literasi dan Musik. Acara terselenggara (berkat) kolaborasi Lesbumi Bantul dengan Dinas Perpusda Kabupaten Bantul. Dengan melibatkan jejaring komunitas, baik komunitas literasi dan buku, komunitas musik, komunitas batik, dan komunitas seni budaya lainnya," ungkap Ahmad Zaki.

 

Rangkaian acara diselenggarakan sejak pagi hari hingga menjelang sore hari. Dikemas secara hybrid baik secara offline dengan pertemuan tatap muka sesuia protokoler kesehatan, dan secara online melalui siaran langsung oleh Bangkit TV.

 

Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih saat membuka dialog menyampaikan kegiatan literasi ini penting dan bermakna karena masyarakat masih kekurangan dalam hal membaca dan menulis. 

 

"Kita masih harus menggenjot kegiatan literasi, membaca dan menulis kita. Karena kurangnya budaya membaca dan menulis inilah yang menyebabkan keterpurukan bangsa. Menurut penelitian minat membaca kita pada setiap seribu warga hanya ada empat orang yang memiliki minat membaca atau memiliki kemampuan dalam memahami sesuatu secara mendalam," kata Halim Muslih.

 

Bupati meneruskan karena kurangnya literasi, di lingkungan sering terjadi kesalahpahaman yang berujung terjadinya konflik yang seharusnya dapat dihindari apabila memiliki literasi yang cukup.

 

"Inilah kekuatan literasi maka mulai hari ini kepada adik-adik cobalah memiliki sikap skeptis di dalam hal ilmu. Ditelusuri dulu benar tidak suatu pendapat. Apalagi pendapat yang bersinggungan dengan agama dan budaya sehingga apabila kita memiliki dasar literasi yang mumpuni maka dapat menghindari dari terjadinya konflik," lanjut Bupati.

 

Bupati berpesan kepada peserta agar segera dapat menemukan minat, bakat, dan passion-nya yang kemudian diperdalam dengan memperbanyak literasi sehingga menjadi seorang profesional di bidangnya. 

 

"Temukan minat, bakat, passion, dan tekuni passion kalian. Cari literasi dan kembangkan diri kalian. Jangan menjadi seorang generalis karena menjadi generalis itu akan melelahkan, semuanya berusaha dipelajari dan tidak bisa mengkhususkan diri. Jadilah orang yang profesional di bidangnya," pesan Bupati.

 

Acara diskusi buku digelar pada siang hari itu juag dihadiri anggota DPRD Bantul H Yasmuri, Sekretaris Dinas Perpusda Bantul Sri Kayatun, Wakil Ketua PCNU Bantul H Marhadi Fuad, serta dari pejabat Kapanewon Imogiri dan Kalurahan Wukirsari.

 

Pada acara diskusi buku, menbedah buku Islam Berkebudayaan karya M Jadul Maula. Buku karya Ketua Lesbumi PBNU tersebut dibedah oleh Puji Hartanto, pengamat budaya.

 

Buku kedua yang diskusikan adalah buku Cinta Itu Laduni sebuah novel anggitan Zaki Zarung (aka Ahmad Zaki), Ketua Lesbumi PCNU Bantul. Pembedahnya adalah Vedy Santoso, pegiat literasi.

 

Kontributor: Markaban Anwar
Editor: Kendi Setiawan