Kudus, NU Online
Lembaga pendidikan Islam harus tetap mengedepankan sikap moderat, seperti masa Wali Songo dan para penyebar Islam di Indonesia.<>
“Lembaga pendidikan Islam harus tegak berposisi moderat. Ia adalah senjata penangkal kita untuk tetap mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Insonesia),” kata Zainul Milal Bizawi, di STAIN Kudus, Senin (7/4) kemarin.
Milal menghadiri acara bedah buku karyanya sendiri Laskar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad Garda Depan Menegakkan Indonesia (1945-1949). Kegiatan dilaksanakan oleg Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah kampus setempat.
Milal menyampaikan, sikap moderat dan toleran adalah harga mati demi mencapai kehidupan aman dan tanpa konflik.
Indonesia, rupanya tengah mengalami ancaman akan hal ini. Diungkap oleh Zainul Milal Bizawie, bangsa kita menghadapi dua ancaman ideologi ekstrim sekaligus.
“Satu sisi, kita menghadapi ancaman garis kanan berupa fundamentalisme agama. Di sisi lain, kaum sekuler berupaya menghasut bangsa kita ke sempalan kiri,” ungkapnya.
Ditambahkan, peran lembaga pendidikan Islam menjadi penting, untuk mendedikasikan diri sebagai pelopor dalam mentransmisi berbagai paham yang masuk ke Indonesia. (Istahiyyah /Anam)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Cerpen: Tirakat yang Gagal
4
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
5
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua