LBH GP Ansor DKI Fokus pada Pendampingan Kalangan Miskin Kota
NU Online · Ahad, 1 Desember 2019 | 18:00 WIB
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor DKI Jakarta menyatakan untuk kerja secara fokus pada pendampingan hukum bagi kalangan masyarakat miskin perkotaan. LBH GP Ansor DKI Jakarta menilai banyak kebutuhan untuk pendampingan hukum bagi masyarakat di Jakarta, terutama kalangan masyarakat dengan ekonomi rendah yang terlibat dalam kasus tertentu.
Demikian disampaikan Ketua LBH Ansor DKI Jakarta Syamsul Ma'arief Wijaya pada pertemuan koordinasi LBH GP Ansor DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya, Sabtu (30/11).
“Bagi kami sudah tidak lagi membesarkan isu-isu terkait paham radikalisme karena itu sudah menjadi ranah dari organ-organ pemuda dan mahasiswa lain. Kami LBH. Kami akan fokus pada pendampingan-pendampingan hukum untuk masyarakat miskin kota,” kata Syamsul Ma'arief yang diterima oleh jajaran Polda Metro Jaya.
Syamsul berharap pihak polda sebagai institusi kepolisian tertinggi di DKI Jakarta menjembatani LBH GP Ansor ke setiap polres yang ada di DKI Jakarta untuk dapat bersinergi ke depan.
Rombongan LBH GP Ansor DKI Jakarta diterima pihak Polda Metro Jaya. Rombongan yang terdiri atas Ketua, sekretaris dan ketua bidang di bawahnya menyampaikan terima kasih kepada pihak Polda Metro Jaya.
Rombongan kunjungan ini bermaksud untuk menjalin silaturahmi dengan Kapolda Metro Jaya yang baru. Sedangkan Kapolda Metro Jaya sebelumnya kini diamanahkan untuk menduduki jabatan sebagai Kapolri. Rombongan kunjungan ini mengundang Kapolda Irjen. Pol. Gatot Eddy Pramono sebagai pengisi materi pada diskusi sekaligus pengukuhan LBH GP Ansor DKI Jakarta pada 10 Desember 2019 mendatang.
“Pada prinsipnya bahwa kami hadir di tengah-tengah ibukota Jakarta yang metropolitan ini. Kami ingin membantu masyarakat miskin kota yang tertindas dan beberapa kalangan dari mereka yang tidak mengerti hukum dan kepada mereka pula yang sering terjadi penindasan terhadap hukum itu sendiri,” kata Syamsul menjelaskan kehadiran LBH GP Ansor DKI Jakarta.
Adapun Jajang dari pihak Polda Metro Jaya yang menemui rombongan LBH GP Ansor DKI Jakarta, menyinggung isu radikalisme. Menurutnya, isu radikalisme tidak selalu harus dikaitkan dengan umat agama mana pun, tetapi berkaitan dengan oknum dari umat tersebut.
“Bagi saya radikalisme itu harus dapat diterjemahkan terlebih dahulu. Radikalisme tersebut bukan masalah agama karena paham radikalisme itu sudah terlalu melenceng melainkan sudah oknum umat yang melakukannya,” kata Jajang di hadapan rombongan LBH GP Ansor DKI Jakarta.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua