LAZISNU Jombang dan Lumajang Diskusi Pengelolaan Kaleng Koin Sedekah
NU Online Ā· Senin, 7 Januari 2019 | 06:00 WIB
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berdiskusi terkait pengelolaan kaleng koin sedekah yang dikembangkan PC LAZISNU Jombang, Ahad (6/1) di Aula Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jombang. Diskusi berlangsung di sela-sela kunjungan PCNU Lumajang ke PCNU Jombang.
Ketua PC LAZISNU Jombang Ahmad Zainudin mengungkapkan, kaleng koin sedekah yang dikelola LAZISNU sudah berjalan kurang lebih dua tahun. Manfaat dari kaleng itu juga sudah banyak dirasakan warga baik di tingkat kecamatan, juga desa-desa di Jombang.
"Ratusan hingga ribuan kaleng sudah tersebar di semua daerah di Jombang ini," ucapnya.
Ia mengatakan, memang awal-awal tidak mudah mengelola kaleng koin hingga bisa tersebar di berbagai titik di Jombang. Diakuinya yang menjadi kunci adalah kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan kaleng koin tersebut benar-benar bermanfaat untuk masyarakat di mana kaleng tersebar.
"Kepercayaan itu yang harus betul-betul dijaga. Bahwa masyarakat bisa merasakan manfaatnya langsung dengan keberadaan kaleng koin tersebut," jelasnya.
Pria yang kerap disapa Gok Din ini lebih jauh memaparkan, dirinya memanfaatkan majelis-majelis untuk membangun kepercayaan masyarakat. Melalui majelis tersebut, paparnya, tak jarang pengelola kaleng koin mengumumkan perolehan dan nilai manfaat atau pentasarufan dana kaleng koin kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Misal kita mengumumkan perolehan dan manfaat kaleng koin saat lailatul ijtima yang diselenggarakan oleh MWCNU atau ranting NU," ucapnya.
Ia mengaku, pergerakan kaleng koin kian masif baik di tingkat kecamatan maupun di ranting-ranting atau tingkat desa. Selama ini, kata dia, ada banyak kebutuhan masyarakat bisa terbantu melalui perolehan kaleng, seperti santunan warga yang sakit, melahirkan hingga meninggal dunia.
Yang tak kalah penting manfaat dari pengelolaan dana kaleng tersebut adalah bisa membangun kemandirian dalam menjalankan organisasi. Kegiatan-kegiatan MWCNU, ranting dan lembaga juga badan otonom (Banom) NU bisa terselenggara sebab sebagian dana perolehan kaleng koin.
"Jadi sudah tidak bingung-bingung lagi pengurus NU saat mau menjalankan kegiatan-kegiatannya," ujar dia. (Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua