Daerah

LAZISNU di Sidoarjo Bagikan Kartu Sehat Gratis dan Santuni Yatim

Ahad, 30 Agustus 2020 | 03:00 WIB

LAZISNU di Sidoarjo Bagikan Kartu Sehat Gratis dan Santuni Yatim

Sejumlah dhuafa lanssia dan yatimmenerima bantuan dan kartu sehat gratis dari LAZISNU. (Foto: NU Online/Yuli R)

Sidoarjo, NU Online

Hari Asyura boleh dikata sebagai hari kasih saying. Kaum Muslimin dianjurkan oleh untuk melaksanakan kebaikan, menambah pundi pahala dengan bersilaturrahim, beribadah, dan banyak sedekah terutama kepada yatim.

 

Bersamaan dengan itu, Unit Pengelola Zakat, Infak, Shadaqah (UPZIS) Lembaga Amil Zakat, Infak, Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Ranting Prasung, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur membagikan Kartu Prasung Sehat (KPS) gratis. Juga diberikan santunan kepada yatim dan dhuafa lanjut usia (Lansia).

 

Acara yang dikemas dalam peringatan 10 Muharram 1442 H ini, dipusatkan di Mushalla Nurul Hidayah RT 008 RW 003 Desa Prasung, Sabtu (29/8) malam.

 

Kegiatan dihadiri Pejabat (Pj) Kepala Desa (Kades), pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan UPZIS LAZISNU MWC Buduran, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU), ketua lembaga dan badan otonom (Banom), dan tokoh masyarakat setempat. Turut hadir pula anak yatim dan dhuafa lansia penerima santunan.

 

Pada kesempatan tersebut, Ketua MWCNU Buduran, KH Zakki Mubarok menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut.

 

“Kami memberikan apresiasi yang luar biasa kepada pengurus NU dan LAZISNU Ranting Prasung, kegiatan ini dilaksanakan dengan sumber dana murni dari Anda semua. Kuncinya kalau ingin kaya, sehat, dan jauh dari musibah itu harus senang bersedekah,” tuturnya.

 

Sementara Pj Kades Prasung, H Kaseri mengajak seluruh warga Desa Prasung untuk gemar bersedekah.

 

“Uang itu kalau kita pakai habis, kita sedekahkan habis, tapi kok cukup untuk biaya hidup. Jadi saya katakan, sedekah itu indah,” katanya.

 

Ketua UPZIS LAZISNU Ranting Prasung, H Abdul Mujib saat dikonfirmasi NU Online menjelaskan bahwa seluruh kebutuhan dana untuk kegiatan ini  berasal dari Gerakan S3 (Sedekah Sedino Sewu). Itu merupakan program rebranding dari program Koin NU Peduli (sedekah berbasis kaleng) yang perolehan setiap bulannya kurang optimal.

 

“Teknis pelaksanaannya tetap sama, namun mindset di masyarakat yang saya coba untuk diuubah sedikit demi sedikit, yang asalnya mindset koin menjadi mindset sewu (seribu rupiah),” jelasnya.

 

Lebih lanjut dirinya menambahkan, perubahan mindset tersebut juga didukung oleh gebrakan program, di antaranya pentasharufan program pada acara tersebut.

 

“Malam ini kami membagikan KPS gratis kepada sekitar 140 yatim dan dhuafa lansia, santunan uang dan sembako untuk 43 anak yatim, serta santunan paket sembako untuk 58 orang dhuafa lansia,” ungkapnya.

 

H Abdul Mujib menerangkan, hingga saat ini total sekitar 650 kaleng Koin NU Peduli yang telah disebar kepada Nahdliyin atau warga NU yang ada di Desa Prasung dengan perolehan kurang lebih 12 juta rupiah perbulannya.

 

Dana yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk beberapa program, di antaranya pendidikan meliputi bantuan fasilitas belajar bagi siswa tidak mampu (seragam siswa, LKS, buku tulis, dan seenisnya), intensif guru dan operasional TPQ, dan bantuan biaya pendidikan bagi siswa yatim.

 

Adapun program sosial keagamaan dengan memberikan bantuan air mineral untuk keluarga duka sebanyak 10 dus, santunan anak yatim, dan bantuan bahan makanan pokok bagi yatim dan dhuafa.

 

“Sedangkan program kesehatan, kami bekerja sama dengan klinik kesehatan dalam bentuk KPS gratis bagi yatim dan dhuafa untuk pengobatan rawat jalan, pemeriksaan gratis, dan khitanan masal,” ungkapnya.

 

Ia menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Prasung, pengurus lembaga dan Banom, tim penggerak Koin NU Peduli, serta para donatur atas dukungannya.

 

“Semoga LAZISNU Ranting Prasung tetap istikamah dalam berkhidmat untuk jamaah dan jam'iyah NU, khususnya di Desa Prasung dan semakin dipercaya oleh masyarakat dalam menyalurkan zakat, infaq dan sedekah,” pungkasnya.

 

Dari pantauan NU Online, acara berlangsung khidmat dengan mengikuti protokol kesehatan. Diawali dengan lantunan shalawat Nabi, sambutan, istighotsah dan doa bersama.  Anak yatim dan dhuafa lansia usai menerima santunan terlihat bersuka cita.

 

Kontributor: Yuli Riyanto

Editor: Ibnu Nawawi