Daerah

Air Mata Bahagia Iringi Santunan Yatim di Kawasan Ponorogo

Sab, 29 Agustus 2020 | 01:00 WIB

Air Mata Bahagia Iringi Santunan Yatim di Kawasan Ponorogo

Sejumlah yatim dan dluafa menerima santunan dari NU Care-LAZISNU Mrican, Jenangan, Ponorogo. (Foto: NU Online/Yoga)

Ponorogo, NU Online

Suasana haru dan tangisan kasih sayang benar-benar dirasakan warga Nahdlatul Ulama atau Nahdiyin di Desa Tanjungsari dan Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Mereka menggelar idhul yatama atau hari raya anak yatim, Jumat (28/8).

 

Keharuan dan tangis kasih sayang ini tentu dalam rangka memenuhi hak yatim dan piatu serta dluafa untuk mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT, sesuai yang diajar Nabi Muhammad SAW.

 

Untuk memenuhi tugas kemanusiaan itu, NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Desa Mrican dan Jenangan bersama NU dan badan otonom atau Banom berhasil menghimpun dan menyalurkan dana. Jumlahnya juga terbilang besar karena masih dalam pandemi Corona untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.

 

Kegiatan dipusatkan di Masjid Umar Shodiq Tanjungsari dengan dihadiri puluhan Nahdliyin yang secara simbolis memberikan santunan bagi yatim piatu, yatim dan dluafa. Dana yang dihimpun sebanyak Rp54 juta rupiah untuk diberikan kepada yang berhak.

 

Muhammad Widi selaku Ketua UPZIS NU Care-LAZISNU Desa Tanjungsari mengatakan acara rutin tahunan untuk memperingati Asyuro sudah diadakan yang ke-11 kali di Desa Tanjungsari yang telah dibangun NU. Kemudian di tahun ini dipandegani UPZIS NU Care-LAZISNU Desa Tanjungsari mengadakan acara santunan yatim.

 

"Untuk total diperoleh Rp54 juta dari Nahdliyin Tanjungsari baik yang di rumah maupun dari yang berada di luar negeri," katanya.

 

Widi sapaan akrab Ketua UPZIS NU-Care Desa Tanjungsari mengungkap uang tersebut selanjutnya diserahkan kepada 20 anak yatim dan 140 lebih dluafa.

 

"Masing-masing anak yatim mendapatkan santunan Rp1 juta, sedangkan duafa Rp150 ribu," jelasnya.

 

Sementara di lokasi terpisah, yakni di Masjid Darul Hikmah, UPZIS NU Care-LAZISNU Desa Mrican bersama NU, dan Banom, yakni Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor, Banser dan IPNU-IPPNU berhasil menghimpun dana dengan dua cara. Yakni dengan melalui murni santunan anak yatim dan sedekah uang dan nasi kotak pada semaan al-Qur'an yang dilaksanakan pagi hingga sore.

 

"Untuk sedekah semaan al-Qur'an alhamdulillah mendapat Rp5.100.000 dan 140 kotak nasi. Sedangkan santunan murni anak yatim diberikan kepada anak yatim sejumlah 11 orang yang masing-masing diberikan Rp1 juta," paparnya.

 

Nasroh mengungkap selain itu panitia juga menyerahkan Rp5.078.000 kepada Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Jenangan untuk diserahkan kepada anak yatim di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jenangan yang akan dilaksanakan pada Ahad, (30/8).

 

"Dengan harapan sedekah yang diserahkan warga NU, baik secara kelompok maupun individu dapat menambah keberkahan bagi yang menerima," tuturnya.

 

Sementara itu, jalannya penyerahan santunan yatim dan dluafa di Masjid Darul Hikmah berlangsung haru dengan ditandai mengalir derasnya air mata hadirin saat penyerahan. Mereka menitikan air mata kasih sayang begitu tulus. Bahkan Kepala Desa Mrican pun tidak kuasa menahan air mata bersama Nahdiyin dan undangan yang hadir.

 

"Saya menyambut gembira apa yang dilakukan NU Mrican, semakin tahun semakin inovatif dan terasa untuk warga desa ini," kata Adi Purnomo Sidiq selaku Kepala Desa Mrican.

 

Muhammad Busro, Ketua NU Care-LAZISNU MWCNU Jenangan menambahkan apa yang dilakukan NU bersama Banom serta NU Care-LAZISNU ini merupakan hal yang sudah sering dilakukan.

 

"Jadi tak cukup pada momen ini saja, kami di MWCNU maupun di desa berupaya terus bergerak untuk membantu mereka yang membutuhkan, utamanya Nahdiyin," pungkasnya.

 

Kontributor: Yoga

Editor: Ibnu Nawawi