Kyai Buntet Restui Propinsi Pantura Jika Rakyat Mendukung
NU Online · Jumat, 14 Desember 2007 | 12:11 WIB
Cirebon, NU Online
Kyai Buntet Pesantren KH Adib Roifuddin menegaskan, di Sumber, Kamis, dirinya akan merestui kehadiran Propinsi Pantura ataupun Propinsi Cirebon, jika memang dukungan rakyat terhadap pemisahan dari Jawa Barat itu semakin menguat.
"Kita akan lihat perkembangannya, apakah dukungan rakyat semakin menguat atau kemudian hilang. Jika semakin kuat maka saya pasti akan merestui," kata Kyai Adib ketika mendampingi Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Serba Guna Nahdlatul Ulama.
Menu<>rut Adib, itikad pemisahan ini harus segera ditindaklanjuti dengan sebuah tim persiapan yang tugasnya pertama yaitu menjaring aspirasi masyarakat Pantura apakah memang mendukung ide pemisahan diri itu.
Setelah itu dilakukan kegiatan untuk memenuhi syarat pemisahan daerah sesuai dengan aturan perundang-undangan. "Jika tidak maka, akhirnya pemisahan itu hanya akan menjadi wacana saja," katanya.
Namun pada kesempatan sama, Ketua PWNU Provinsi Jawa Barat, H Dedi Wahidi yang juga putra asli Indramayu justru menilai pemisahan dari Jawa Barat harus dipikirkan matang-matang karena dipastikan akan membebani anggaran daerah. "Pembentukan daerah baru itu pasti membebani anggaran daerah induk, dan belum tentu daerah baru akan sanggup mengurus dengan dana sendiri," katanya.
Sebelumnya putra mahkota Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningkrat mengatakan, wacana propinsi baru di Pantura Jawa Barat atau Propinsi Cirebon harus lahir dari dukungan rakyat, dan momentum tidak terpilihnya kandidat perwakilan dari pantura bisa menjadi pemicu dukungan propinsi baru itu semakin menguat.
"Tidak diakomodirnya calon dari wilayah Pantura, tidak menutup kemungkinan akan menjadi pemicu pemisahan wilayah Pantura dari Provinsi Jabar. Tetapi harus diingat tujuan pemisahan harus berujung pada peningkatan kesejahteraan rakyat," katanya.
Arief mengakui tidak dalam posisi mendukung atau menolak pemisahan itu tetapi menjawab bahwa dukungan itu harus dimulai dari rakyat sebab jika dimulai dari elit politik maka muncul anggapan bahwa pemisahan itu merupakan keinginan elit politik saja.
"Saya dengan senang hati menyambut aspirasi pemisahan itu. Masalah jadi atau tidak, itu tergantung aspirasi rakyat, sehingga mulai sekarang bisa saja masyarakat membentuk penjaringan aspirasi soal pemisahan itu," katanya.
Dua tahun yang lalu dukungan pembentukan Propinsi Cirebon yang wilayahnya meliputi Pantura Jawa Barat juga sempat mengemuka dan dilontarkan Bupati Cirebon Dedi Supardi dan Walikota Cirebon Subardi SPd, namun tidak mendapat sambutan dari Bupati Majalengka, Bupati Kuningan dan Bupati Indramayu.
Sekarang dengan tidak terpilihnya Bupati Indramayu Irianto Syafiuddin menjadi calon wakil gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar akhirnya memunculkan lagi sentimen untuk pemisahan diri dari Jawa Barat. (ant/jjg)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua