Daerah

Kumandang Shalawat Semarakkan Maulid di Sukoharjo

Sab, 12 Januari 2013 | 12:26 WIB

Solo, NU Online
Sholaltullah salamullah
Ala Toha rasulillah
Sholatullah salamullah
Ala Yasin habibillah <>

Tahun 26 lahire NU
Ijo-ijo benderane NU
Gambar jagad simbule NU
Bintang songo lambange NU

Nganggo usholli sholate NU
Adzan pindo jumatane NU
Nganggo qunut subuhane NU 
Dzikir bareng amalane NU

Penggalan lagu I Love NU di atas bergema dalam Acara Sukoharjo Bersholawat dan Berdzikir 2013, yang digelar tadi malam (11/1) di dekat Masjid Baiturrahmah, Sukoharjo. Jalan di sepanjang proliman Sukoharjo ke arah Wonogiri, dipenuhi lautan manusia. Puluhan ribu jamaah yang hadir, larut dalam alunan shalawat yang dipimpin Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.

Kegiatan tersebut merupakan rutinan yang diselenggarakan NU Sukoharjo bersama dengan Ahbabul Mustofa, Al-Hidayah dan Pemkab Sukoharjo. Pada acara semalam, yang turut dihadiri Bupati Sukoharjo, M. Wardoyo, beserta Wakli Bupati, mengusung tema “Menjaga NKRI Bersama NU”. Di kesempatan tersebut, ketua PCNU Sukoharjo, H.M Naqib Sutarno, juga melantik pengurus baru MWC NU Kecamatan Baki.

Sebagai pembicara, KH Abdul Karim menyampaikan tausiyah kepada jamaah tentang anjuran mengagungkan maulid Nabi Muhammad SAW, “Banyak hal bisa kita lakukan untuk mengagungkan maulid nabi. Bersih desa, menyantuni fakir miskin, puasa, sholawat. Semuanya bisa kita selenggarakan dalam rangkat hormat kepada kelahiran nabi.”

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Quraniyy Azzayadiy Surakarta itu menyebutkan salah satu perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah tentang keutamaan orang yang memuliakan maulid nabi, “Siapa yang mengagungkan maulid nabi, maka orang tadi tidak akan meninggal, kecuali ia membawa iman.”

Puluhan ribu jamaah yang hadir pada acara tersebut, datang dari berbagai daerah. Ada yang berangkat secara rombongan menaiki truk, bus, dan bahkan sepur kelinci. Ada pula yang berangkat naik kendaraan angin. Ian (17) salah satunya, pemuda asal Klaten tersebut datang bersama teman-temannya, “Saya berangkat naik motor” katanya sembari membawa bendera syekher (sebutan untuk pengikut Habib Syekh) berwarna hijau.

Usai pembacaan mahallul qiyam dan doa, dalam posisi masih berdiri, Habib Syekh kemudian mengajak semua yang hadir untuk mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Lagu kebangsaan itu sekaligus menjadi penutup acara yang selesai menjelang pukul 11 malam.



Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin