Kuatkan Aswaja, Ma'arif Jombang Susun Buku Pendamping dan Modul
NU Online · Kamis, 9 Januari 2020 | 08:00 WIB
Penguatan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah di kalangan guru dan siswa Jombang, Jawa Timur menjadi perhatian serius LP Ma'arif setempat. Langkah yang diambil dalam upaya penguatan ini salah satunya adalah penyusunan buku pendamping siswa dan pembuatan modul. Dua hal itu menurut Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif di Kota Santri ini adalah tahap terpenting dalam menguatkan ajaran-ajaran Aswaja.Â
Penyusunan buku pendamping siswa dan modul Aswaja dilakukan LP Ma'arif bekerja sama dengan Aswaja NU Center dalam bentuk Workshop di Graha Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Rabu (8/1). "Ini adalah tindak lanjut dari kerja bareng dengan Aswaja NU Center terkait ideologisai Aswaja an-Nahdliyah kepada guru-guru dan siswa Ma'arif," kata Ketua PC LP Ma'arif Jombang, Nur Khozin.
Sementara target yang hendak dicapai dalam kegiatan ini, lanjut dia, guru-guru bisa dengan sesegera mungkin merampungkan buku pendamping siswa sekaligus modul Aswaja itu. Pasalnya, narasumber kala itu sudah memaparkan materinya secara gamblang. Tinggal para guru Ma’arif memilah kemudian menyusunnya disesuaikan dengan kebutuhan siswa masing-masing.Â
"Itu semua tingkatan. Baik di tingkat dasar, menengah, maupun atas. Titik tekan pada saat itu lebih pada teknis, yang harus cepat selesai silabi dan RPP di semua tingkatan, baik di SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA," paparnya.
Terkait buku pendamping sendiri, Khozin, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa bentuknya tidak sama dengan lembar kerja siswa (LKS). Materi-materi buku pendamping lebih menekankan pada aspek penguatan aplikasi dari materi-materi Aswaja. Para siswa dan siswi nantinya bakal memahami secara komprehensif terkait ajaran Aswaja sekaligus dengan dasar atau dalilnya. Untuk itu siswa-siswi diharapkan lebih giat menjalankan sejumlah ajaran Aswaja.Â
"Dan amanah yang kita terima dan kita aplikasikan itu ada titik tekan kepada anak-anak tidak menghafal misalnya sejarahnya, tapi penguatan implementasi secara teknis, misalnya tahlilan, dasarnya atau dalilnya apa. Dan seterusnya," jelas Khozin.
Di samping itu, pemilihan bahasa pada buku pendamping harus menggunakan bahasa yang simpel. Hal ini diperlukan untuk memudahkan pemahaman siswa-siswi, demikian pula agar lebih mudah diaplikasikan dalam kehidupan keseharian siswa-siswi.
"Semu materi Aswaja dan mau kita secara komprehensif tetapi dengan bahasa yang simpel agar anak-anak bisa memahami materinya dengan mudah," ucapnya.
Hadir pada kesempatan Katib PBNU, KH Afifudin Dimyati menyampaikan arahan-arahan terkait penyusunan buku pendamping dan modul. Hadir pula Wakil ketua PW Ma'arif Jatim, Ali Azhari, Plt Kepala Kankemenag Jombang, Emy culaimi, Kasi Penmad Kemenag Jombang, Arif Hidayatulloh. Turut mendampingi Ketua PCNU Jombang KH Salmanudin Yazid dan Ketua PC LP Ma'arif, Nur Khozin. Hadir sebagai peserta sejumlah guru Ma'arif Jombang.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Musthofa Asrori
Â
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
5
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
6
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
Terkini
Lihat Semua