Daerah

KPID Jatim Uji Komitmen Puluhan Pemohon Izin Televisi Lokal

NU Online  ·  Rabu, 18 Februari 2015 | 13:04 WIB

Surabaya, NU Online
Puluhan pemohon izin televisi lokal hadir dalam Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) di kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur sejak Senin-Rabu (16-18/2). Agar izin keluar, mereka harus memaparkan visi dan misi mereka di hadapan tim penguji dari unsur akademisi, dinas komunikasi dan informasi, balai monitoring Jatim, para komisioner dari KPID sendiri.
<>
Tampak hadir pemberi masukan utusan PWNU Jatim dan Forum Masyarakat Peduli Media (FMPM) Jawa Timur. Usai EDP, berkas permohonan mereka diajukan ke Jakarta untuk mendapat izin operasional.

Para tim penguji mempertanyakan komitmen para pemohon pada acara yang berlangsung di Kantor KPID Jatim jalan Ngagel Timur, Surabaya.

Taufik Al-Amin dari kalangan akademisi mempersoalkan konsep muatan lokal para pemohon yang akan dikemas dalam acara televisi. "Bagaimana para pengelola bisa meyakinkan kami soal lokalitas acara yang akan ditayangkan di televisi?" kata dosen STAIN Kediri ini.

Pengurus LAZISNU Kediri ini juga mendorong para pengelola agar proses seleksi para pimpinan dan staf hingga karyawan juga menggunakan sumber daya manusia setempat.

"Jangan sampai hanya berinvestasi dengan mengeruk keuntungan di kota dan kabupaten setempat, tanpa pemberdayaan kader terbaik di wilayah tersebut," imbuhnya. Ia mengkhawatirkan kesenjangan bila SDM lokal tidak diberdayakan.

Jangan sampai melihat sebelah mata potensi SDM yang ada di sejumlah kota dan kabupaten. "Masih banyak tenaga potensial yang dimiliki putra daerah sehingga dapat dioptimalkan bagi televisi lokal setempat," terangnya.

Komitmen kedaerahan dari mulai mengeksplorasi nilai lebih aspek sosial, budaya, ekonomi dan hal lain dari daerah setempat adalah hal yang harus menjadi kata kunci bagi beroperasinya televisi di berbagai wilayah.

Yang tidak kalah penting adalah memberdayakan para tokoh lokal baik agama dan masyarakat sehingga bisa memberikan nuansa berbeda dari media nasional yang lebih banyak mengekspos orang di ibu kota.

"Barangkali inilah yang harus kita apresiasi dari keinginan para pemohon izin siaran televisi lokal di Jawa Timur," pungkas Taufik. (Syaifullah/Alhafiz K)