Daerah

Komunitas Jenank Napak Tilas Pertempuran Muria

NU Online  ·  Senin, 10 November 2014 | 23:05 WIB

Kudus, NU Online
Dalam rangka memperingati hari pahlawan, 10 November, Komunitas Jelajah Edukasi Napak Tilas Kabupaten Kudus (Jenank) kembali melakukan kegiatan sejarah peradaban di Kota Kudus Jawa Tengah, Ahad (9/11). Kali ini, 30 aktivis Jenank mengadakan napak tilas pertempuran Muria di Kudus.
<>
Menurut Koordinator Jenank Danar Ulil H, sejarah kota Kudus  memiliki kisah heroik para pejuang kemerdekaan dalam merebut dan mempertahankan bangsa ini dari penjajah. Sejarah ini terdapat dalam pertempuran di kawasan Muria Kudus.

"Karenanya, napak tilas ini menyusuri beberapa titik lokasi perang mulai dari stasiun Wergu (sekarang Pasar Wergu), tugu identitas dan markas gerilya Desa Besito, Gebog, Kudus," katanya kepada NU Online.

Dalam mengakhiri acara bertema "Kudus, Secercah Darah Daulat Merah Putih", mereka berdiskusi sejarah Pertempuran Muria  di Monumen Macan Putih, Glagah Kulon, Dawe bersama sejarawan  Kudus Edy Supratno, dan Mbah Nasir, mantan kamituwo Glagah.

"Dalam diskusi ini keduanya memaparkan sejarah pertempuran kota Kudus. Mbah Nasir ini merupakan saksi hidup bagaimana masyarakat Glagah Kulon nyengkuyung perjuangan para pejuang kemerdekaan." tambah Danar yang juga aktivis MATAN Kudus ini.

Seorang peserta napak tilas M. Khoirul Faizin mengatakan, belajar sejarah dengan mendatangi langsung lokasi ini sangat menyenangkan karena bisa mengenang perjuangan para pejuang kemerdekaan secara kontekstual.

"Selain itu, dengan narasumber yang relevan mampu mendekatkan kita kepada fakta sejarah yang sesungguhnya" ujar mahasiswa Universitas Muria Kudus ini. (Qomarul Adib/Mahbib)