Jombang, NU Online
Salah satu kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Urwatul Wutsqo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang berhasil mendirikan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) tingkat ranting (desa, red).
Pendirian IPNU-IPPNU dilakukan di Desa Gongseng, Kecamatan Megaluh, Jombang di mana desa ini menjadi objek pengabdian beberapa mahasiswa STIT-UW yang sedang menempuh masa KKN selama satu bulan ke depan.
"Kita di sini mengajak para pelajar untuk gabung di IPNU-IPPNU. Alhamdulillah sudah mulai kita dampingi terus dengan beragam kegiatan. Tinggal nanti dilantik oleh PAC IPNU-IPPNU Megaluh," kata salah seorang kelompok KKN STIT-UW di Desa Gongseng, Rahmadi, Senin (4/6).
Menurut pria yang juga Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang ini, soal pelantikan cukup mudah, tinggal dirinya berkoordinasi dengan pengurus PAC IPNU-IPPNU Megaluh untuk menentukan waktu.
Namun yang paling dibutuhkan saat ini, imbuhnya, bagaimana para binaannya itu terus mendapat arahan-arahan guna memantapkan pilihannya untuk gabung di IPNU-IPPNU. Pemahaman terkait IPNU-IPPNU secara kelembagaan harus mulai dikenalkan kepada mereka.
"Sebelumnya kita juga sudah koordinasi dengan Ketua PAC IPNU-IPPNU Megaluh," ungkapnya.
Ia menambahkan, puluhan pelajar Desa Gongseng tersebut juga turut serta mengikuti beberapa kegiatan yang disusun kelompok KKN. Mereka hampir setiap hari mendatangi basecamp belasan mahasiswa STIT-UW ini.
Dari hal itu Rahmadi menilai mereka cukup antusias untuk berorganisasi. "Makanya kita arahkan ke IPNU-IPPNU, selain memang wadah yang tepat untuk mereka," jelasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)