Daerah
Kirab Merah Putih dan Donor Darah Meriahkan Maulid Nabi di Losari
Rab, 21 Desember 2016 | 01:02 WIB
Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama Desa Panggang Sari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon beserta segenap elemen masyarakat menggelar Kirab Merah Putih dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul sesepuh masyarakat desa setempat. Ratusan pelajar dari jenjang TK sampai aliyah serta masyarakat Losari umumnya beramai-ramai mengibarkan bendera merah putih dan bendera NU.
Menurut ketua pelakasana Mahfudzin, Hari Santri kemaren di Losari kurang greget. Karenanya hari ini diadakan kirab merah putih (17/12) selain karena maulid Nabi, juga untuk menutup hari santri kemaren.
Panitia menghendaki acara maulid nabi tidak hanya berisi ritual-ritual keagamaan, tetapi juga sekaligus ingin bicara soal kebangsaan. “Orang taunya muludan, tapi tidak menyentil sisi kebangsaan dan keindonesiaan,” ujar Mahfudzin.
Ia menyampaikan kebahagiaan atas berjalan dan suksesnya acara tersebut. “Saya bangga dalam arti respon masyarakat yang ikut serta cukup antusias, dan tentu ada keinginan ke depannya lebih semarak dan lebih besar lagi.”
Terselenggaranya acara kirab merah putih tidak lepas dari koordinasi dan semangat bahu-membahu semua elemen masyarakat termasuk aparat pemerintah, baik desa maupun kecamatan.
“Kami melibatkan pemerintah desa maupun kecamatan itu biar kegiatan keagamaan tidak hanya dilakukan oleh kaum sarungan, tapi juga para pejabat agar ikut serta,” pungkasnya.
Sebelumnya diadakan acara donor darah dan tahlil umum sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan. (Husni Sahal/Alhafiz K)
Nahdlatul Ulama Desa Panggang Sari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon beserta segenap elemen masyarakat menggelar Kirab Merah Putih dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul sesepuh masyarakat desa setempat. Ratusan pelajar dari jenjang TK sampai aliyah serta masyarakat Losari umumnya beramai-ramai mengibarkan bendera merah putih dan bendera NU.
Menurut ketua pelakasana Mahfudzin, Hari Santri kemaren di Losari kurang greget. Karenanya hari ini diadakan kirab merah putih (17/12) selain karena maulid Nabi, juga untuk menutup hari santri kemaren.
Panitia menghendaki acara maulid nabi tidak hanya berisi ritual-ritual keagamaan, tetapi juga sekaligus ingin bicara soal kebangsaan. “Orang taunya muludan, tapi tidak menyentil sisi kebangsaan dan keindonesiaan,” ujar Mahfudzin.
Ia menyampaikan kebahagiaan atas berjalan dan suksesnya acara tersebut. “Saya bangga dalam arti respon masyarakat yang ikut serta cukup antusias, dan tentu ada keinginan ke depannya lebih semarak dan lebih besar lagi.”
Terselenggaranya acara kirab merah putih tidak lepas dari koordinasi dan semangat bahu-membahu semua elemen masyarakat termasuk aparat pemerintah, baik desa maupun kecamatan.
“Kami melibatkan pemerintah desa maupun kecamatan itu biar kegiatan keagamaan tidak hanya dilakukan oleh kaum sarungan, tapi juga para pejabat agar ikut serta,” pungkasnya.
Sebelumnya diadakan acara donor darah dan tahlil umum sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan. (Husni Sahal/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Pola Hidup Positif Pasca-Ramadhan
2
Khutbah Jumat: Meraih Pahala Berlimpah dengan Puasa Syawal
3
Khutbah Jumat: Syawal, Menjalin Silaturahmi dan Memperkokoh Persatuan Bangsa
4
Hukum Mengulang Akad Nikah karena Grogi
5
Kalahkan Australia 1-0, Timnas Indonesia Berpeluang Lolos Fase Grup Piala Asia U-23 2024
6
Sejarah Awal Berdirinya Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon
Terkini
Lihat Semua
