Daerah

Kiai Kharismatik Hanya Minta Dirawat di RSNU

NU Online  ·  Selasa, 5 Februari 2013 | 08:26 WIB

Banyuwangi, NU Online
Nahdliyyin Banyuwangi dirundung duka. Pasalnya, seorang ulama besar nan kharismatik, Kiai Nasruddin Zaini, wafat, Senin dini hari (4/2). 
<>
Pengasuh pesantren Nurul Huda, Dusun Semalang, Desa Sumbersari, Kec. Srono, Kabupaten Banyuwangi itu, meninggal dunia akibat sesak nafas yang akut. 

Yang menarik, sejak sesak nafasnya kambuh Sabtu lalu, Kiai Nasruddin minta kepada anak-anaknya untuk dirawat di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU), Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi. Di rumah sakit milik NU Banyuwangi itulah, Kiai Nasruddin dirawat. Walaupun sesungguhnya, ia harus diopname tapi masih minta pulang karena ingin menemui tamu di rumahnya. Akhirnya permintaan itupun dikabulkan. Setelah menemui tamunya, Kiai Nasruddin pun kembali dibawa ke RSNU. Namun karena kondisi kesehatannya semakin memburuk, ia akhirnya dirujuk ke RSUD Genteng. 

Hanya beberapa menit berselang, Kiai Nasruddin menghembuskan nafasnya yang terakhir. “Sekitar  tiga menit di RSUD, abah wafat,” tutur Gus Faisol, putra sulung almarhum.

Gus Faisol menambahkan, almarhum sangat memperhatikan dan mencintai NU. Bahkan, katanya, jika ia harus berhubungan dengan rumah sakit, maka yang dipilih tetap RSNU. Hal itu sebagai bentuk kecintaannya kepada NU. 

“Kata Abah, saya orang NU. Cuma mau dirawat di rumah sakit NU,” jelas Gus Faisol menirukan kata-kata ayahnya.

Kepergian Kiai Nasruddin mengundang perhatian banyak kalangan. Tak kurang dari Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, hadir ke rumah duka. Ketua dan Rais Syuriah PCNU Banyuwangi, H Masykur Ali dan KH Hisyam Syafaat serta puluhan tokoh NU dan anggota DPRD juga turut hadir memberikan ungkapan bela sungkawa.

Kiai Nasruddin wafat di usia 65 tahun, meninggalkan 8 orang anak. Ia dimakamkan di kompleks pemakamann keluarga.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Aryudi A Razaq