Daerah

Kiai dan Tokoh Masyarakat Berencana Datangi Mapolres Banyuwangi

NU Online  ·  Ahad, 17 Juli 2005 | 16:04 WIB

Banyuwangi, NU Online
Puluhan kyai dan tokoh masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur, direncakana, Senin (18/7) besuk, akan mendatangi Mapolres setempat, terkait dengan tindakan pelecehan agama oleh bupati terpilih Ratna Ani Lestari.

Menurut kyai Aslam, Koodinator Forum Peduli Keselamatan Banyuwangi, Minggu, bupati terpilih dalam pilkada 20 Juni 2005 lalu, yakni Ratna telah melakukan pelecehan agama dengan mengunakan surat Yasin yang menyesatkan dalam berkampanye.

<>

Selain itu, Ratna telah melanggar etik beragama dengan melakukan perpindahan agama hanya untuk kepentingan -kepentingan tertentu saja.

Pimpinan pondok pesantren Darul Ridwan Songgon, Banyuwangi ini, mengemukakan dengan tindakan tersebut, maka sejumlah kiai dan tokoh masyarakat berencana mendatangi Mapolres untuk mendesak aparat kepolisian Banyuwangi yang dinilai lamban dalam menangani kasus pelecehan agama tersebut untuk menuntaskan dengan memproses secara hukum. "Kami hanya ingin mendudukan persoalan ini sesuai dengan koridor hukum yang berlaku," kata Kiai Aslam.

Aksi kedatangannya Senin, (17/7) besuk, katanya tidak akan menimbulkan anarkhis, karena semua kiai dan tokoh masyarakat yang mengikuti acara tersebut, memahami benar makna dan siap untuk menjunjung hukum demi tegakkan kemakmuran di kota Gandrung ini.

Sementara ditempat terpisah, ketua DPRD Banyuwangi, Achmad Wahyudi, menjelaskan penolakan DPRD terhadap pasangan Ratna dan Yusuf, selain karena desakan masyarakat, juga menemukan banyak pelanggaran selama pilkada lalu.

Karena hampir semua anggota DPRD menghendaki adanya penolakan terhadap pelantikan bupati hasil pilkada 20 Juni lalu maka unsur pimpinan akan menghormati dan mendukung sepenuhnya.(ant/mkf)