Daerah

Khofifah: NU Wajib Menyelamatkan Bangsa

NU Online  ·  Kamis, 23 Oktober 2003 | 21:34 WIB

Jakarta, NU.Online
Dra Hj Khofifah Indarparawansa mengatakan, banyak kalangan masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri yang berharap agar kader NU tampil memimpin negeri ini. “Saya banyak menerima masukan soal itu,” jelasnya.

Khofifah mengatakan hal itu saat memberikan orasi politik pada acara temu kader PKB di Singgahan, Kamis (23/10) siang kemarin. Menurut Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB ini, Indonesia ini ibaratnya sebuah kapal sudah hampir tenggelam dan kelompok yang dianggap mampu menyelamatkan kapal tersebut hanyalah orang yang memiliki basis kuat di masyarakat dan itu adalah NU.

<>

“Ini bukan saya yang ngomong, juga bukan orang PKB, tetapi orang lain di luar NU. Saya hanya meneruskan kepada bapak dan ibu saja,” jelas wanita yang juga Ketua PP Muslimat NU itu.

Karena NU bukan organisasi politik dan NU mempunyai kewajiban menyelamatkan ‘kapal’ ini agar tidak karam, lanjut mantan menteri UPW di era Gus Dur ini, NU memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk membesarkan PKB, karena memang PKB lahir dibidani PB NU.

Ketika ditanya wartawan, apakah kader PKB yang digadang-gadang tampil memimpin Indonesia mendatang itu mengarah pada sosok KH Hasyim Muzadi, Ketua PBNU, Khofifah menolaknya. Sebab, informasi yang diterimanya bukan menyebut pada suatu nama. “Pokoknya kader NU terbaik, dan hampir semua kader PKB itu kan juga kader NU,” jelasnya sambil berjalan menuju mobilnya.

Dalam kesempatan itu Khofifah juga memperingatkan kepada seluruh jajaran pengurus PKB di Tuban agar dalam menyapa konstituen tidak hanya sekedar lisan. Tetapi ia minta agar pengurus PKB menyapa warga dengan tindakan nyata. “Kalau hanya dengan lisan, siapapun ya bisa. Tapi saatnyalah partai menyapa konstituen itu dengan tindakan nyata,” jelas Khofifah disambut aplaus panjang ribuan pengunjung yang memadati gedung Muslimat NU Tuban di Singgahan itu.

Untuk itu, lanjut mantan menteri UPW itu, wakil rakyat dari PKB harus cerdas dalam mengalokasikan anggaran APBD untuk kepentingan rakyat. Karena, salah satu bentuk penyapaan tindakan nyata dari PKB, adalah bagaimana kepiawaian para wakil rakyat itu mampu memberikan anggaran pembangunan untuk rakyat yang lebih besar.

Sementara itu, H Mustain Syukur, Ketua PKB Tuban menjelaskan, kini PKB dan NU digencet oleh penguasa di Tuban. Jika ini dibiarkan terus bukan tidak mungkin nasib NU dan banomnya sangat memprihatinkan. Agar kondisi itu bisa berubah kata kuncinya adalah kemenangan mutlak PKB di bumi Ronggalawe ini. “Jika PKB besar tidak mungkin akan melupakan NU. Sebab, kader-kader PKB adalah kader NU yang kini berada di parpol,” urai Mustain.

Kegiatan temu kader di Singgahan yang bekerja sama dengan DPAC Kecamatan Senori, Bangilan, Parengan dan Kenduruhan itu juga dibarengi dengan pengobatan masal secara gratis. Tidak kurang dari 635 warga PKB memanfaatkan pengobatan gratis yang ditangani 3 orang dokter dan 5 orang tenaga medis. “Obat-obatan ini bukan hasil mencuri dari APBD, bukan hasil memeras camat atau kepala desa, tapi murni atas jerih payah warga PKB,” jelas Imam Suroso Ketua panitia didampingi Ketua DPAC PKB Singgahan, Ilyas Wahab SH. Acara semacam ini, katanya, akan terus dikembangkan dalam bentuk yang berbeda, sehingga PKB menjadi besar disemua wilayah kecamatan. (kd-tbn)