Bojonegoro, NU Online
Pasca Konferensi Cabang (Konfercab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro beberapa waktu lalu. Kini Pengurus Cabang (PC) PMII masa khidmat 2015-2016, resmi dilantik oleh Pengurus Besar (PB PMII) di pendopo Pemkab Bojonegoro, Senin (8/2/2016).
Pelantikan tersebut dihadiri langsung oleh KH Zawawi Imron, Ahmad Baso, Pendiri PMII Bojonegoro, Irsyadul Ibad, Ketua Mabincab PMII Bojonegoro, A Sunjani Zaid, Ketua IKA PMII Bojoegoro, KH A Nasihudin, Ketua DPRD Bojonegoro, Hj Mitro'atin, Ketua KNPI Bojonegoro, Anam Warsito, PB PMII, PKC PMII Jawa Timur dan seluruh keluarga besar PMII Bojonegoro serta tamu undangan.
Ketua Umum PC PMII Bojonegoro, Ahmad Syahid melakukan orasinya untuk mengingatkan pemegang kebijakan di Kabupaten Bojonegoro agar lebih pro rakyat dan bersih.
"Meskipun pelantikan di pendopo kabupaten, ini tidak akan mengurangi daya kritis PMII untuk menjadi pengontrol kebijakan pemerintah, ini bagian kecil dari dinamika PMII yang akan menjadi model gerakan mahasiswa di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum pertama PMII Bojonegoro, Irsyadul Ibad menyampaikan kebanggaannya dalam berjuang di PMII, karena organ mahasiswa yang berprinsip Ahlussunnah wal Jamaah tersebut. "Kader PMII hari ini harus mampu mengurai dan membuat sejarah baru, untuk kemajuan organisasi. Sekali tangan terkepal tetap maju kemuka, marilah kontribusikan peran PMII untuk membangun bumi pertiwi ini," pungkas pengasuh Pondok Pesantren Bumi Aswaja Gresik.
Setelah proses pelantikan, dilanjutkan taushiyah kebangsaan dan daulat rakyat, bertema ‘PMII, Islam Nusantara yang Berkemajuan’ oleh narasumber, Budayawan Nasional, KH D Zawawi Imron dan Sejarawan Muda NU, Ahmad Baso.
Kedua narasumber sangat membangkitkan antusias peserta dalam menginternalisasi ideologi sebagai basis gerakan. "PMII harus menjadi penjaga NKRI dan NU, Sehingga Islam Nusantara menjadi citra Islam yang memberi rahmatal lil alamin," pesan Ahmad Baso.
Selanjutnya, KH D Zawawi Imron melantunkan syair-syairnya untuk membangkitkan nasionalisme dan ideologisasi bahkan religiusme kader PMII.
"Mari berkhidmat pada ulama', PMII merupakan kawah candra dimukanya intelektual mudanya Indonesia, jadi PMII adalah aset negara yang harus mampu membawa negara ini sebagai baldatun toyyibun warobbun ghofur," pungkasnya. (M Yazid/Fathoni)