Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kabupaten Sragen Agung Prakoso mengungkapkan dari semua usaha ekonomi yang dilakukan oleh para pengusaha yang tergabung dalam LPNU Sragen, tidak menjadikan hanya salah satu produk sebagai satu-satunya unggulan.
“Semua menjadi unggulan. Yang kita pajangkan dan ikutkan pada pameran adalah unggulan,” kata Agung di sela-sela Pameran LPNU pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-LAZISNU di Pesantren Walisongo, Sragen, akhir Januari lalu.
(Baca: Pameran LPNU Meriahkan Rakornas)
Agung menyebut yang diunggulkan justru bagaimana para pihak bisa bermitra bisa dengan LPNU Sragen.
“Jadi semuanya diunggulkan,” kata pemilik sejumlah cabang usaha pakaian dalam.
Dalam menggerakkan kemandirian warga NU melalui LPNU, Agung merasa dukukungan yang kuat juga datang dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen.
“PCNU Sragen mendukung dengan Gerakan Koin NU. Saya melihat PCNU dalam konteks kepengurusan ini diiisi orang bijak semua,” kata Agung.
(Baca: LPNU Sragen Wujudkan Kemandirian NU Tidak Sekadar Tulisan)
Dikatakan Agung, Ketua PCNU Sragen KH Ma’ruf Islamuddin selalu memberikan dukungan pada usaha-usaha kemandirian yang dilakukan elemen di PCNU Sragen.
“Beliau (KH Ma'ruf Islamuddin) selalu menyerahkan aktivitas kepada orang-orang sesuai ahlinya, tidak mencampuri dalam konteks kebijakan. Soal pengembangan melalui lembaga-lembaga, diserahkan ke lembaga masing-masing sesuai kapasitas. Jadi suport lebih ke motivasi kepada kami,” papar pria yang populer disapa Agung BH.
Dikonfirmasi terpisah, Jumat (9/2), Ketua PCNU Sragen KH Ma’ruf Islamuddin menyampaikan PCNU Sragen mempunyai 18 lembaga, salah satunya adalah LPNU yang bergerak di bidang ekonomi. Lembaga yang akan mengangkat serta membangkitkan ekonomi NU tidak lain adalah LPNU.
"Maka saya mohon para pengurus LPNU harus kreatif dan aktif menggerakkan ekonomi warga, memanfaatkan potensi-potensi warga, oleh warga, dan untuk warga,” papar Kia Ma’ruf melalui pesan tertulis kepada NU Online.
Pengasuh Pesantren Walisongo Sragen ini mencontohkan pemanfaatan potensi tersebut adalah dengan mendirikan NU Mart yang diisi barang kebutuhan warga.
“Syukur-syukur barang-barang dagangan yang menyuplai dari warga NU, pelayannya dari warga NU, yang membeli juga warga NU dan masyarakat. Dari situ akan terwujud kemandirian,” ujar Kiai Ma’ruf Islamuddin.
Ia berkeyakinan bila seluruh pengurus lembaga mau aktif dan kreatif, sebenarnya tiap-tiap lembaga bisa menciptakan kemandirian ekonomi atau finansial. (Kendi Setiawan)