Daerah HARLAH KE-63 IPNU

PCNU Brebes: IPNU Harus Kembangkan Sayap

Sab, 25 Februari 2017 | 14:04 WIB

PCNU Brebes: IPNU Harus Kembangkan Sayap

Ketua PCNU Brebes KH Athoillah Syatori

Brebes, NU Online
Ketua Pengurus Cabang NU Brebes, Jawa Tengah KH Athoillah Syatori, di hari lahir Ikatan Pelajar NU (IPNU) ke-63, meminta IPNU agar lebih meningkatkan kualitas dan mengembangkan sayapnya. Kualitas pendidikan para pelajar NU dibuktikan dengan peningkatan ilmu dan IPNU dikepakkan sayapnya hingga ke sekolah-sekolah umum.

“Sudah bukan putra lagi, tetapi kembali ke pelajar, maka fokus IPNU pada penignkatan kualitas pendidikan,” ucap Athoillah saat berbincang dengan NU Online di Hotel Anggraeni Jatibarang Brebes, Kamis (23/2) kemarin. 

Pelajar NU harus lebih baik, lanjutnya, paling tidak, mampu memberikan motivasi pada pelajar lain untuk belajar lebih giat sehingga meningkatkan kualitas pelajar NU. Sebab, keberhasilan seseorang salah satunya terkait dengan ilmu yang dimilikinya.

Athoillah menyarankan agar IPNU melakukan pembinaan rutin, terutama di pendidikan formal, di sekolah sekolah, baik di lingkungan LP Ma’arif maupun sekolah umum.

Atho melihat, pelajar NU di sekolah umum belum digarap maksimal. “Saya sering memberikan pembinaan pada IPNU agar bisa menginventarisir pelajar NU yang ada di sekolah umum, bila perlu membentuk komisariat,” ungkapnya.

Menurutnya, kini banyak kepala sekolah negeri berlatar belakang NU. Pengurus IPNU tidak usah ewuh pekewuh bersilaturahim ke sekolah-sekolah. Kalau tidak berani melangkah sejauh itu, maka IPNU akan stagnan. Kalau IPNU masuk di sekolah Maarif sudah biasa, termasuk dipesantern, di dua tempat tersebut tinggal ditingkatkan kualitasnya. 
Sebab, bagaimanapun IPNU adalah kader pengganti estafet kepemimpinan di NU maka pengkaderannya tidak boleh terputus kalau bisa kembangkan sayapnya. 

Dalam pandangan Athoillah, perkembangan IPNU sudah cukup bagus, pengurus IPNU sudah melakukan inovasi dalam kegiatannya. Hanya perlu dorongan terkait dengan administrasi yang benar dan jelas. Satu contoh, data pelajar di Brebes belum terekam secara pasti, belum ada data base. Misal 30 ribu pelajar NU perlu dibekali ketrampilan apa, maka bisa diselesaikan pada periodesasi tertentu. 

Selain itu, yang perlu digarap diera bonus demografi, IPNU harus bisa mencapai zaman keemasan. Menurutnya, tergantung pada faktor pendidikan dan kesehatan. Untuk itu IPNU perlu mengambil peran terhadap kedua persoalan tersebut. 

Bicara pendidikan, karena tidak semua warga NU orang kaya maka perlu diciptakan yang mengarah pada pendidikan ketrampilan. Sehingga ketika tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi maka sudah punya skill untuk mandiri. Garaplah keterampilan, agar IPNU lebih bagus dan bisa mengambil hati generasi muda atau pelajar lainnya.

Bidang kesehatan, lanjutnya, pengurus IPNU hendaknya menjadi motivator dan dinamisator bidang kesehatan masyarakat. 

Dua hal ini bisa menjadi program prioritas yang bisa digarap IPNU. Bila berdampak masalah pendanaan maka bisa menggandeng pihak ketiga seperti dengan perusahaan dan OPD. Tidak harus memakai dana, IPNU menyediakan orangnya, dinas tertentu yang menyediakan dana. Untuk itu, bangunlah kemampuan berkomunikasi, dengan perjuangan, pendidikan yang dilandasi ketakwaan. (Wasdiun/Abdullah Alawi)