Daerah

Ketua Muslimat NU Hadiri Peluncuran Gerakan Koin NU Kalidawir

NU Online  ·  Kamis, 8 Februari 2018 | 02:00 WIB

Tulungagung, NU Online
Gerakan Kotak Infak (Koin) yang diawali di Sragen, Jawa Tengah, terus merembet ke sejumlah kawasan. Lewat kepengurusan Muslimat NU, gerakan serupa kini merambah di MWCNU Kalidawir, Tulungagung, Jawa Timur.

Gerakan yang dinamakan dengan Koin NU Nusantara ini diikuti warga yang ada di Kecamatan Kalidawir Tulungagung. Dan dalam rangka memulai gerakan ini, digelar pengajian akbar dalam rangka peresmian gerakan tersebut, Selasa (6/2).

KH Ma’ruf Islamuddin selaku inisiator gerakan ini mengemukakan bahwa Koin NU merupakan singkatan dari Kotak Infak. Koin NU digunakan untuk mendorong warga NU untuk bersedekah.

“Koin NU ini bukan untuk mencari dana. Tapi untuk merawat uang yang ndak pati kanggo (tidak begitu dibutuhkan), seratus rupiah boleh, lima ratus rupiah boleh, seratus ribu rupiah juga boleh,” kata kiai yang juga Ketua PCNU Sragen ini.

(Baca: NU Care-LAZISNU Jember Himpun Dana dengan Gerakan Koin NU)
Koin NU yang diterapkan di Kalidawir bisa meningkatkan kepedulian warga NU dengan gerakan infak yang kecil-kecil. Hal yang menjadi kunci keberhasilan gerakan ini adalah manajemennya.

“Yang bertugas nyatat harus benar, agar bisa profesional,” kata Kiai Ma’ruf.

Sementara itu Khofifah Indar Parawansa yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan ilmu Islamic finance di dunia yang bagus ada di London. Di Indonesia justru tidak ada.

“Saya pernah mengatakan masalah ini pada salah satu rektor perguruan tinggi. Mengapa tidak didirikan jurusan ilmu Keuangan Islam,” kata Khofifah.

Ternyata keinginan itu ada dan ingin diwujudkan. Namun, sayangnya yang tidak ada adalah pengajarnya. Oleh sebab itu, Khofifah mendorong agar sumber daya manusia khususnya warga NU bisa mengembangkan keilmuan.

“Sudah harus dipikirkan untuk diversifikasi profesi,” kata Khofifah.

Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan bahwa dirinya kini juga konsen merumuskan program prioritas untuk pendidikan pengajar. Salah satunya akan ada pemberian beasiswa untuk pengajar diniyah agar bisa menempuh pendidikan tingkat strata dua. (Red: Ibnu Nawawi)