Daerah

Ketua Ansor Jateng: Tutup Ruang Gerak Perongrong NKRI

NU Online  ·  Senin, 17 Desember 2018 | 08:30 WIB

Demak, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Demak Jawa Tengah menggelar apel 5000 Banser (Barisan Ansor Serbaguna) di Alun-alun Masjid Agung Demak, Ahad (16/12). 

Pada kesempatan tersebut, Ketua PW GP Ansor Jateng, H Sholahuddin Aly mengingatkan tiap jengkal harus ada kader Ansor dan Banser. Dia menegaskan jangan sampai ada ruang kosong yang nantinya akan menjadi ruang gerak bagi kelompok yang ingin merongrong ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Jateng khususnya Demak jangan sampai ada ruang kosong, tiap jengkal harus ada kader Ansor dan Banser,” katanya. Hanya dengan itu, ruang gerak kelompok perongrong kedaulatan NKRI akan tertutup, lanjutnya di hadapan ribuan kader yang hadir.

Selain itu, Gus Sholah (sapaan akrabnya) juga menegaskan bahwa kader Ansor serta Banser adalah barisan yang rapi dan bergerak dalam satu komando, bukan sekadar kerumunan massa. Karenanya, tiap tindakan yang diambil diharuskan tetap sesuai instruksi pimpinan.

“Anda bukanlah kerumunan, tapi barisan. Anda bukan kerumunan tapi satu kesatuan. Maka Anda harus patuh dengan garis komando, tidak boleh ada gerakan-gerakan sendiri,” tegasnya.

Koordinator Wilayah GP Ansor Jateng-DIY Mujiburrohman (Gus Mujib) menggeber semangat para kader dalam menghadapi banyak pihak yang mencemooh eksistensi dan kebesaran Ansor serta Banser. Sebab itu, dirinya memberikan semangat agar tidak pernah goyah apalagi bergeser dari posisi saat ini.

Lebih lanjut, Gus Mujib menyampaikan pesan Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas bahwa Ansor maupun Banser harus melakukan perjuangan semesta. Artinya perjuangan di semua lini kehidupan, di bidang agama, ekonomi, politik, dan kebangsaan. 

“Jangan sampai kita biarkan orang yang tidak mencintai kedamaian negeri ini menempati posisi penting di negeri ini,” ungkapnya.

Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni juga menandaskan, bahwa tugas Ansor-Banser adalah melaksanakan dan mendakwahkan serta menjaga Islam Aswaja an-Nahdliyah. “Wujud sederhanya adalah tahlil, ziarah makam, shalawatan, beramal shaleh. Apabila ada kelompok mengafir-kafirkan, sikat!” ungkapnya.

Menurutnya, menjaga ajaran Islam Aswaja an-Nahdliyah, sama juga dengan menjaga NKRI. Sebab komponen terkuat penjaga negara ini adalah Nahdlatul Ulama yang berhaluan Aswaja.

Sementara, Bupati Demak M Natshir dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengapresiasi apel tersebut. Menurutnya, apel yang dilaksanakan Banser merupakan bagian dari langkah nyata elemen masyarakat dalam menjaga kondusifitas wilayah. 

“Sebab menjaga kondusifitas tak hanya tanggungjawab aparat keamanan tapi semua elemen masyarakat," katanya. 

Menutup sambutan, ia berpesan untuk menghindari tindakan semena-mena dalam menciptakan kondusif masyarakat. "Saya ingin semua jadi garda terdepan menjaga kondusifitas masyarakat. Jika ada gangguan, laporkan ke pihak berwenang, jangan main hakim sendiri,” pesannya.

Turut hadir pada gelaran tersebut, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Koordinator Wilayah GP Ansor Jateng-DIY Mujiburrohman, Bupati Demak M Natsir, Kapolres Demak dan Dandim Demak. Selain apel, juga digelar pengibaran bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter, dari Stadion Pancasila Demak menuju Alun-alun Demak. (Ibnu Nawawi)