Daerah

Kekuatan Sepak Bola Bisa Hentikan Perang dan Kejahatan Rasis

Rab, 6 September 2023 | 18:00 WIB

Kekuatan Sepak Bola Bisa Hentikan Perang dan Kejahatan Rasis

Ilustrasi sepak bola. (Foto: Pixabay)

Sumenep, NU Online

Penasihat Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Prenduan, Gus Ahmad Herzi mengimbau agar tidak meremehkan sepak bola. Sejarah mencatat, lewat olahraga, perang dan rasis bisa berhenti.


Pernyataan ini disampaikan saat memberi sambutan di acara Istighotsah Kebangsaan dan Malam Penganugerahan Ansor Cup yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Qarorul Makien Prenduan, Pragaan, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (05/09/2023) malam.


Ia mengutarakan, sepak bola bisa menghentikan perang antara Inggris dan Jerman pada tahun 1914. Perang itu terhenti lantaran tentara perangnya bermain bola.


"Tentunya sportif. Tentara yang tergabung dalam kesebelasan tim menaruh senapan, bom dan perlengkapan perangnya," tuturnya sebagaimana ditayangkan di kanal YouTube Nahjul Musthofa diakses Rabu (6/9/2023).


Menurutnya, kejadian di tahun 1914 belum seberapa. Pada tahun 1969 ada pemberontak di Nigeria yang ingin mendirikan Republik Biafra (negara pecahan di sebelah tenggara Nigeria). Mereka ingin memisahkan diri dari Nigeria hingga melakukan kontak senjata dengan pemerintah. Perang saudara itu terhenti gara-gara legenda Brazil yang sampai sekarang tidak bisa dipecahkan rekornya menjuarai piala dunia 3 kali berturut-turut, yakni Pele atau Edson Arantes do Nascimento. 


"Kedua belah pihak (pemerintah dan pemberontak) mengadakan kesepakatan menghentikan gencatan senjata agar rakyat menyaksikan Pele saat berlaga di lapangan," kenangnya.


Yang luar biasa lagi, lanjutnya, perang saudara yang pecah di Pantai Gading pada tahun 2002 dan menewaskan Presiden Robert Guei, bisa terhenti lantaran olahraga. Saat pertandingan terakhir melawan Sudan di kualifikasi piala dunia 2006, Timnas Pantai Gading secara dramatis lolos piala dunia.


"Legenda Chelsea Didier Drogba yang membawa negaranya, Pantai Gading lolos piala dunia 2006 melakukan sujud di depan kamera. Kemudian ia memohon untuk menghentikan perang. Sampai sekarang perang tak ada lagi perang. Luar biasa efeknya olahraga," ucapnya pada kader Ansor dan pemenang Turnamen Futsal Ansor Cup 2023.


Alumni Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri menceritakan, problem rasis di Prancis luar biasa di era tahun 1998. Ketika Zinedine Zidane berhasil membawa Timnas Prancis menjuarai piala dunia 1998, Islam dikenal di dunia Eropa.


Tak hanya Zidane, melalui Karim Benzema, Sadio Mane, Mohamed Salah, dan pemain lainnya, Islam dikenal Eropa. Bahkan stadion Stamford Bridge, markas Chelsea dijadikan tempat shalat ied.


"Salah satu penggemar Mohamed Salah di Liverpool Lian melakukan taruhan. Unik sahabat taruhannya, yakni bila Mohamed Salah cetak gol, ia akan memeluk Islam. Luar biasa dakwah lewat olahraga," dawuhnya.


Ini mengimbau agar tidak menyepelekan turnamen futsal cup yang dihelat PR GP Ansor Prenduan. Siapa tahu pemuda-pemuda yang notabenenya pecinta bola bisa mengabdi di Ansor dan masuk Timnas Indonesia. 


"Jika Allah menakdirkan, saat selebrasi gol, bajunya dibuka. Di dadanya terpampang lambang Ansor," ujarnya sembari tersenyum dan jamaah bertepuk tangan.


Gus Herzi sapaannya berharap ada follow up. Jika bisa, Ansor masuk ke ranah game Esport yang sedang digandrungi pemuda. Karena banyak teman-temannya belajar agama gara-gara dirinya sering terlibat dalam permainan game.


"Dampak game luar biasa. Seorang bocil bisa berkata kasar karena sering melihat seorang gamer yang dijadikan panutannya berkata kasar saat live streaming. Kami berharap ada Timnas Ansor di bidang Esport menjadi youtuber terkenal. Kemudian mengajarkan Yalal Wathan kepada gamers lainnya. Bayangkan, ada salah satu penggila game datang ke rumah ingin tahu doa mandi besar. Ini gara-gara game sehingga bisa belajar agama," ungkapnya.


Di bidang animasi, sambungnya, Nahdliyin masih belum bisa memproduksi film animasi. Saat ada film animasi yang nyeleneh, mereka dikritik habis-habisan, sedangkan kader NU masih belum menjangkau ranah tersebut.


"Malu dong kader NU tak bisa memproduksi. Jika ulama salaf karya kitabnya nyeleneh, tidak menghajar penulisnya, melainkan ulama lainnya menerbitkan kitab serupa untuk meng-counter kitab-kitab yang nyeleneh itu," terangnya.


Selama mengabdi di Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN) PCNU Sumenep, kata Gus Herzi, dirinya sudah memproduksi film pendek animasi.


Kabid IT PC LTNNU Sumenep ini mengajak kepada kader Ansor agar kegiatan-kegiatan seremonial tidak selalu dibesarkan, tetapi pengurus ranting melebarkan sayapnya ke dusun yang belum tersentuh.


"Kebesaran manusia itu ada ketika manusianya merasa kecil. Artinya, kader Ansor jangan merasa membesarkan NU, tapi kalianlah yang besar karena NU," sitir pernyataan Sir Arthur Conan Doyle pengarang novel Sherlock Holmes.