Daerah

Kejujuran Bukan Sekadar Diajarkan tapi Dipraktikkan

Sel, 30 Juli 2019 | 09:45 WIB

Kejujuran Bukan Sekadar Diajarkan tapi Dipraktikkan

Koordinator Bidang Hukum dan Politik Kebangsaan PAC ISNU Kalisat, Jember, Ahmad Badawi

Jember, NU Online

Belajar Islam itu sebenarnya tidak sulit, apalagi saat ini alat komunikasi semakin canggih yang bisa membantu kelancaran belajar dan memperdalam ajaran Islam. Namun cara belajar yang baik harus berhadapan atau setidaknya nyambung dengan gurunya, sehingga jika ada hal-hal yang tidak dimengerti, bisa dikonfirmasi kepada sang guru, bukan malah ditafsiri sendiri.

 

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Bidang Hukum dan Politik Kebangsaan Pengurus Anak Cabang (PAC) ISNU Kalisat, Jember Jawa Timur, Ahmad Badawi saat menjadi narasumber dalam Kajian Keislaman untuk Generasi Milenial di pelataran masjid Al-Barokah Kalisat, Ahad (28/7) malam.

 

Menurutnya, sesuai dengan kompetensinya, maka guru yang pas dan tepat untuk belajar Islam adalah kiai atau ustadz yang jalur atau silsilah ilmunya jelas, bersambung kepada para ulama Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) terus sampai kepada Rasulullah SAW.

 

“Kan mengukurnya gampang, misalnya ustadz A itu mondoknya di mana, pengasuhnya siapa. Dari situ bisa diketahui silsilah keilmuannya. Juga sekolahnya di mana dan sebagainya. Jangan sampai kita belajar kepada orang yang tidak jelas silsilah gurunya,” tukasnya.

 

Di bagian lain, Ahmad Badawi menekankan pentingnya kejujuran sebagai bagian penting dari ajaran Islam. Nilai kejujuran harus ditanamkan sejak dini dalam dada anak-anak. Jika anak-anak terbiasa jujur maka perangai itulah yang tumbuh sampai dewasa.

 

“Kejujuran bukan sekadar ajaran tapi juga harus dipraktikkan sejak dini agar anak-anak kita terbiasa,” ulasnya.

 

Ia menambahkan, salah satu kunci sukses dalam hidup adalah kejujuran. Kendati tantangan dan cobaan orang jujur sangat besar, namun percayalah jika kejujuran bisa dipertahankan maka kesuksesan akan menghinggapi hidupnya. Orang yang jujur pasti disenangi orang lain, karena kejujuran tidak merugikan siapapun.

 

“Apalagi kalian ini adalah calon pemimpin masyarakat di masa depan, maka membiasakan jujur adalah satu keharusan,” ujar Ahmad Badawi di hadapan puluhan remaja yang mengisi pelataran masjid Al-Barokah, Kalisat. (Aryudi AR)