Bogor, NU Online
Kaderiasasi Nahdlatul Ulama (NU) harus dimulai dari usia dini, yakni sejak usia anak-anak, yang dimulai dari jenjang pendidikan terendah yaitu mulai taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).
Demikian diutarakan oleh Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Tanahsareal,Kota Bogor, H Mochamad Alwi SAg kepada NU Online di Bogor, Senin (8/3).<>
“Selama ini kaderisasi yang dilakukan NU masih bersifat alami melalui keberadaan pesantren. Ke depan kaderisasi perlu diperkuat melalui sekolah mulai jenjang terendah. Kaderiasi melalui sekolah sangat penting sebagai bentuk investasi SDM, sehingga NU akan memiliki SDM yang dibutuhkan untuk kepentingan jamiyah maupun jamaah,” ujarnya.
Sebagai komitmern terhadap perjuangan NU, Alwi memanfaatkan sekolah yang dikelolanya sebagai wahana kaderisasi. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan NU kepada siswa-siswa sekolahnya.
“IPNU dan IPNNU harus sudah dikenal oleh anak-anak kita mulai TK dan SD. Dengan begitu kebearadaan NU akan semakin melekat hingga mereka tumbuh dewasa,” paparnya.
Alwi mengelola Madrasah Ibtidaiyyah dan Madrasah Diniyyah Bahrul Huda, yang berlokasi di Kampung Bubulak, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.
Lembaga yang didirikan pada tahun 1956 tersebut saat ini memiliki sebanyak 357 siswa. Pada Ahad (7/3) lalu, MI Bahrul Huda menggelar mauled Nabi SAW. Kegiatan yang dihadiri seribuan jamaah tersebut ditandai dengan peresmian gedung baru yang dibangun dengan menghabiskan anggaran sekitar 1 miliar.
Peresmian gedung baru tersebut dilakukan oleh Kepala Seksi Mapenda Kandepag Kota Bogor, KH Achmad Buchory MM. (hir)
Kaderiasasi Nahdlatul Ulama (NU) harus dimulai dari usia dini, yakni sejak usia anak-anak, yang dimulai dari jenjang pendidikan terendah yaitu mulai taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).
Demikian diutarakan oleh Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Tanahsareal,Kota Bogor, H Mochamad Alwi SAg kepada NU Online di Bogor, Senin (8/3).<>
“Selama ini kaderisasi yang dilakukan NU masih bersifat alami melalui keberadaan pesantren. Ke depan kaderisasi perlu diperkuat melalui sekolah mulai jenjang terendah. Kaderiasi melalui sekolah sangat penting sebagai bentuk investasi SDM, sehingga NU akan memiliki SDM yang dibutuhkan untuk kepentingan jamiyah maupun jamaah,” ujarnya.
Sebagai komitmern terhadap perjuangan NU, Alwi memanfaatkan sekolah yang dikelolanya sebagai wahana kaderisasi. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan NU kepada siswa-siswa sekolahnya.
“IPNU dan IPNNU harus sudah dikenal oleh anak-anak kita mulai TK dan SD. Dengan begitu kebearadaan NU akan semakin melekat hingga mereka tumbuh dewasa,” paparnya.
Alwi mengelola Madrasah Ibtidaiyyah dan Madrasah Diniyyah Bahrul Huda, yang berlokasi di Kampung Bubulak, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.
Lembaga yang didirikan pada tahun 1956 tersebut saat ini memiliki sebanyak 357 siswa. Pada Ahad (7/3) lalu, MI Bahrul Huda menggelar mauled Nabi SAW. Kegiatan yang dihadiri seribuan jamaah tersebut ditandai dengan peresmian gedung baru yang dibangun dengan menghabiskan anggaran sekitar 1 miliar.
Peresmian gedung baru tersebut dilakukan oleh Kepala Seksi Mapenda Kandepag Kota Bogor, KH Achmad Buchory MM. (hir)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua
